Oleh Muhammad Ramli Rahim *
semarak.co-Lima tahun kepemimpinan Anies Baswedan di DKI betul-betul membuka mata semua orang yang masih terbuka matanya bahwa seorang pemimpin daerah mampu mengubah sesuatu menjadi lebih baik bahkan menghadirkan sesuatu yang spektakuler dan jauh dari pikiran banyak orang di masa lalu.
Dari sisi non fisik, Anies Baswedan mampu menghadirkan WTP Lima tahun berturut-turut yang artinya selama Anies Gubernur, DKI Jakarta telah menjadikan WTP sebagai budaya, bukan lagi sekadar capaian.
Dari sisi layanan publik, Jaklingko telah menghadirkan layanan transportasi publik yang murah dan terintegrasi yang melahirkan migrasi besar-besaran dari kendaraan pribadi ke kendaraan publik, tentu bukan hal mudah mewujudkannya dan akhirnya mendapatkan ganjaran berupa penghargaan internasional.
Dari sisi fisik, Jakarta amat sangat berubah, trotoar yang luas dan bersahabat, jalur sepeda yang nyaman, JPO dan JPOS yang unik dan kekinian, Taman Ismail Marzuki yang keren, Jakarta International Stadium yang membuat bangga Indonesia dan yang terbaru gelaran formula E atau Jakarta E-Prix 2022 yang membuat Indonesia dibanggakan dunia.
Masih begitu banyak hal yang sudah diwujudkan Anies Baswedan di DKI dan rasanya gubernur yang menjabat 10 tahun pun tak bisa melakukan apa yang dilakukan Anies dalam kurung waktu kurang dari lima tahun. Bukan hanya itu, dalam membangun Jakarta, Anies Baswedan melewati rintangan, tantangan dan hambatan yang tak mudah.
Dicaci, dimaki, dibully, difitnah, diancam dan segala macam dilakukan agar program yang dicanangkan tak bergerak bahkan yang sudah terwujud pun ditutupi dan faktanya diputarbalikkan. Atas capaian itu, Anies memang sangat layak naik pangkat dari gubernur menjadi presiden.
Siapapun, jika Objektif akan mengatakan bahwa tak ada lagi yang lebih layak dari Anies jika melihat dari capaiannya selama menjadi pemimpin DKI, tapi kalau yang lebih ngotot, banyak. Sehingga sangat wajar jika Anies selalu menempati posisi tertinggi dalam survey meskipun hingga hari ini, Anies belum mengontrak satupun lembaga survei.
Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) dalam hasil survei terkait pilihan responden terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024 menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi teratas. Dalam survei yang dilakukan periode 23-28 Mei 2022, IPO menggelar simulasi Pilpres dengan mengajukan 10 nama tokoh politik nasional sebagai capres.
Hasilnya, Anies Baswedan meraih 26,92% suara responden jika pemilihan presiden dilaksanakan pada hari survei. Raihan tersebut merupakan yang tertinggi dibanding 9 nama lainnya. Di urutan kedua ada Prabowo Subianto dengan raihan 22,7% suara responden. Diikuti Ganjar Pranowo dengan perolehan 19,3% suara.
Muncul pula nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harmurti Yudhoyono (AHY) dengan raihan 10,6% suara, Sandiaga Uno meraih 3,6% suara, Ridwan Kamil meraup 2,8% suara, dan Puan Maharani 2,8% suara.
Diikuti Menteri BUMN Erick Tohir yang meraih 1,9% suara, Airlangga Hartarto meraih 0,7% suara, serta Muhaimin Iskandar meraih 0,3% suara.
*) penulis adalah Ketua Umum Jarnas Mileanies Pusat
sumber: kabarsenayan.com/Rabu, Juni 15, 2022 di WAGroup Gerakan Muslim Indonesia (postRabu8/6/2022/alamsyahcahayusuf)