PT XL Axiata (XL Axiata) sedang melaksanakan fiberisasi jaringan sebagai salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G yang akan menunjang pembangunan pariwisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Group Head East Region XL Axiata, Bambang Parikesit mengatakan, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan base transceiver station (BTS) melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan, salah satunya melalui fiberisasi jaringan yang telah terlaksana di sebagian besar wilayah Pulau Lombok, termasuk Mataram sebagai kota terbesar sekaligus Ibu Kota Provinsi NTB,” kata Bambang dalam rilis di Mataram, Senin (18/11/2019).
Sebagai teknologi jaringan tercanggih, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan penundaan yang rendah. “Keunggulan teknologi tersbut hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber,” ujarnya.
XL Axiata, kata dia, telah melaksanakan program tersebut secara masif di seluruh wilayah Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Hingga saat ini, kata Bambang, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok, terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan jaringan fiber.
Target XL Axiata secara nasional, hingga akhir 2019 adalah sebesar 50 persen BTS akan terhubung dengan jaringan fiber, dan akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 60-70 persen pada akhir 2020. Saat ini, fiberisasi sudah menjangkau lebih dari 30 persen BTS dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa.
Bambang menambahkan percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah luar Jawa, mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesat dalam setahun terakhir. “Fiberisasi yang saat ini terus berlangsung juga telah terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G XL Axiata,” ucapnya pula.
Ia mengatakan guna memastikannya lebih lanjut sekaligus menunjukkan kepada masyarakat luas, pihaknya menyelenggarakan program khusus Digi Race Competition 2019.
Para peserta kompetisi permainan interaktif berbasis digital berasal dari kalangan pegiat media sosial independen yang intens memanfaatkan layanan data. Total sebanyak 10 peserta yang merupakan para penggiat sosial media mengikuti kompetisi di Mataram, NTB.
Kompetisi tahunan yang kali ini digelar di Mataram, sekaligus menjadi ajang untuk menguji jaringan data XL Axiata setelah proses fiberisasi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan data di hampir seluruh wilayah Pulau Lombok.
Bambang menambahkan tantangan yang harus diselesaikan oleh peserta terdiri atas kuis dengan pertanyaan-pertanyaan melalui video streaming di aplikasi Youtube. Selain itu ada juga games yang memanfaatkan platform media sosial lainnya seperti Spotify, Instagram, dan Netflix.
Jenis tantangannya meliputi aktivitas digital untuk menguji kualitas jaringan setelah dilakukan fiberisasi. Semua jenis tantangan mengharuskan peserta untuk mengakses layanan data dengan kapasitas besar seperti streaming, mengunduh, mengunggah, dan memainkan games.
“Melalui Digi Race Competition 2019, XL Axiata berharap bisa menunjukkan secara langsung kepada masyarakat peningkatan kualitas jaringan data hasil dari fiberisasi,” katanya. (net/smr)