Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/BKKBN) Dr. Wihaji menerima Audiensi Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Sofyan Siaf untuk menyinergikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
semarak.co-Dekan Sofyan menyampaikan, maksud dan tujuan jajarannya melakukan audiensi ini adalah untuk menyinergikan dan mengkolaborasikan kebijakan-kebijakan Kemendukbangga/BKKBN, serta isu-isu keluarga dan stunting. Hal ini disampaikan Dekan Sofyan di. Kantor Kemendukbangga, Jakarta Timur, Rabu (22/1/2025)
Menurutnya IPB adalah Perguruan Tinggi satu-satunya di Indonesia yang kegiatannya sangat berhubungan dengan Kemendukbangga/BKKBN juga memiliki program-program dan kegiatan yang sangat beririsan dengan Program Bangga Kencana, seperti Daycare dan Sekolah Lansia Berdaya yang saat ini sedang proses untuk segera diresmikan.
Sementara itu Mendukbangga Wihaji sangat menyambut baik kehadiran Dekan Sofyan beserta jajaran, dirinya menanggapi bahwa Kemendukbangga/BKKBN memiliki 5 Quick Win dalam rangka pengentasan kemiskinan di Indonesia yang merupakan Amanah dari Asta Cita yang ke 4 dan ke 6.
Asta cita tersebut diantaranya memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas dan membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Program Quick Win ini mencakup lima inisiatif, yaitu Taman Asuh Anak (Tamasya), Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan (GATE), Lansia Berdaya, dan AI-Super App tentang Keluarga.
“Kementerian kita ini ada 2 urusannya Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Pembangunan Keluarga intinya keluarga berkualitas, bagaimana membangun keluarga yang tentram mandiri dan bahagia,” ujar Mendukbangga Wihaji dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Kamis (23/1/2025).
Kemendukbangga/BKKBN ini merupakan bentuk penegasan dan kerjasama bahwa Kementerian tidak bisa bekerja sendiri dan harus ada kolaborasi dari Kementerian lain dan pihak lain juga termasuk salah satunya adalah perguruan tinggi.
“Kami punya pasukan TPK sebanyak lebih dari 600 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia dan bisa membantu kami menyukseskan 5 Quick Win,”jelas Mendukbangga. Mendukbangga Wihaji menambahkan, saat ini karena kurangnya sentuhan ayah terhadap anak-anak yang rata-rata jarang, maka dari itu saat ini banyak anak-anak yang terbentuk menjadi leadership keibuan.
“Jika nanti anak-anak hanya disentuh oleh ibu jika tidak ada sentuhan seorang ayah, anak-anak ini akan memiliki sifat keibuan dan menjadi lembut. Sekarang karena 80% itu lebih banyak dibimbing ibu sampai berumur 18 tahun, maka leadership yang tersentuh akan menjadi seperti ibu-ibu, dan ciptakan mental strawberry”, tutup Mendukbangga Wihaji. (hms/ken/smr)