‎Menteri UMKM Maman Sebut Layanan CBI SME Bureau Dukung Akses Pembiayaan yang Inklusif

Menteri UMKM Maman Abdurrahman (keempat dari kanan) menerima cenderamata dalam rangkaian peluncuran Layanan CBI SME Bureau di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Foto: humas UMKM

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut Layanan CBI SME Bureau yang baru saja diluncurkan di Jakarta, Rabu (25/6/2025) akan mendukung akses pembiayaan yang semakin inklusif bagi UMKM.

Semarak.co – Dengan adanya CBI SME Bureau, Menteri UMKM Maman berharap dapat mendorong perluasan pembiayaan alternatif B2B (business to business) sekaligus membantu UMKM memenuhi kebutuhan pembiayaan dan mengelola risiko keuangan secara lebih aman dan terukur.

Bacaan Lainnya

Layanan CBI SME Bureau merupakan fasilitas pengelolaan bisnis dan keuangan yang dirancang khusus untuk UMKM di Indonesia. Inisiatif ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan UMKM untuk mengetahui dan memantau kondisi bisnis dan keuangan mitra dan calon mitra UMKM dengan lebih baik.

“Pentingnya laporan keuangan yang baik bagi pengusaha UMKM, guna membangun kekuatan institusi usaha sekaligus membuka peluang akses pembiayaan,” papar Menteri UMKM Maman dalam sambutan dalam peluncuran Layanan CBI SME Bureau untuk UMKM.

Hal ini, kata Menteri UMKM Maman, yang melatarbelakangi ‎Penandatangan Perjanjian Kerja sama (PKS) antara Kementerian UMKM dan Credit Bureau Indonesia (CBI) sekaligus peluncuran Layanan CBI SME Bureau.

“Kementerian UMKM terus mendorong pemanfaatan skema pembiayaan B2B guna melengkapi pembiayaan dari lembaga keuangan,” ujar Menteri UMKM Maman dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Teman UMKM, Rabu sore (25/6/2025).

Menurutnya UMKM sebagai pemasok, distributor, atau penyedia jasa kerap memberikan kemudahan pembayaran berjangka waktu kepada mitra buyernya. Namun, skema ini berisiko jika terjadi keterlambatan atau gagal bayar dari mitra.

“Layanan ini berperan sebagai platform informasi untuk memverifikasi kredibilitas calon mitra dan membantu UMKM memitigasi risiko keuangan. Ada tiga manfaat utama layanan CBI SME Bureau bagi pengusaha UMKM,” imbuh Menteri UMKM Maman sambil merinci.

Selain memitigasi risiko keuangan UMKM, layanan ini juga bermanfaat untuk memastikan pembayaran tepat waktu dari mitra UMKM, serta membantu UMKM membangun profil kredit yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah pengajuan pembiayaan kepada lembaga keuangan.

Pada tahap awal, Menteri Maman melanjutkan, bentuk nyata kerja sama Kementerian UMKM dengan CBI adalah memberikan akses gratis laporan kredit bagi 1.000 UMKM guna pemanfaatan informasi perkreditan untuk mendukung pengembangan usaha dan akses pembiayaan yang inklusif.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menambahkan, kolaborasi ini akan memperkuat proses analisis dan pengambilan kebijakan pembiayaan UMKM ke depan. Kemitraan dengan CBI ini memperluas pilihan pembiayaan bagi pelaku UMKM.

“Tidak hanya melalui skema konvensional, tetapi juga melalui pembiayaan alternatif berbasis kemitraan bisnis. CBI SME Bureau akan menjadi instrumen penting dalam mitigasi risiko keuangan dan membangun profil kredit UMKM, yang dibutuhkan untuk menjangkau pembiayaan formal,” ujar Temmy dirilis yang sama.

Direktur Utama CBI Anton K. Adiwibowo menegaskan peran CBI SME Bureau sebagai bagian dari komitmen CBI dalam peningkatan literasi kredit, perluasan inklusi keuangan berbasis data, dan manajemen risiko bagi pengusaha UMKM.

“Melalui layanan CBI SME Bureau, proses penilaian dan manajemen risiko kredit kepada mitra UMKM akan menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat. Kami berharap CBI SME Bureau dapat menjadi katalisator bagi UMKM untuk naik kelas dalam mendukung usaha dan akses pembiayaan yang sehat, inklusif dan berkelanjutan,” ujar Anton. (hms/smr)

Pos terkait