Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mendorong transformasi tata kelola organisasi di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Semarak.co – Salah satunya, kata Rini, memangkas proses bisnis yang panjang dalam melaksanakan fungsi komando untuk penanganan status keadaan darurat bencana apabila terjadi bencana nasional.
“Sehingga birokrasi kita jadi lebih sederhana dan segera dirasakan oleh masyarakat “ ujarnya saat bertemu Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Kamis (20/3/2025).
Pada pertemuan itu, disampaikan Basarnas saat ini telah mendapatkan tambahan 1.756 personel, yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan SAR. Beberapa upaya yang dilakukan Basarnas untuk mempercepat pelayanan SAR.
Yaitu transformasi digital dengan mengimplementasikan kebijakan keterpaduan layanan digital nasional dan pemangkasan birorasi untuk memperlancar layanan masyarakat. Basarnas juga berencana menyelenggarakan Politeknik Keilmuan SAR.
Rini menyarankan agar Basarnas berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), mengingat regulasi yang harus didahului adanya izin prinsip dari Kemendiktisaintek.
Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii juga menyampaikan, Kementerian PANRB merupakan induk dari pembangunan organisasi tata kelola. Termasuk juga dengan pembinaan personil, serta penguatan kelembagaan di lingkup Basarnas.
“Selama ini kami didukung penuh Kementerian PANRB dalam pengembangan tata kelola dan penguatan organisasi supaya benar-benar bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya. (hms/smr)