Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini bertemu Ketua Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025 Siti Zuhro, untuk memastikan inovasi pelayanan publik mampu mewujudkan birokrasi adaptif, responsif, dan berdampak.
Semarak.co – Rini menyampaikan apresiasi kepada TPI yang telah berperan aktif dalam proses penilaian KIPP 2025. Menurutnya, KIPP bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi ruang pembelajaran dan akselerasi inovasi pelayanan publik.
“Kami berharap inovasi yang terpilih dapat diperluas penerapannya sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Kamis malam (14/8/2025).
Ia menegaskan inovasi pelayanan publik harus menjadi bagian dari budaya kerja birokrasi. Rini ingin setiap inovasi yang lahir dari KIPP tidak berhenti pada tahap lomba, tetapi menjadi solusi berkelanjutan yang menjawab kebutuhan masyarakat dan selaras dengan agenda pembangunan.
Penyelenggaraan KIPP 2025 mengacu pada Pedoman Menteri PANRB Nomor 5 Tahun 2025, yang mengedepankan efisiensi anggaran serta sejumlah penyegaran, di antaranya kategorisasi inovasi yang sejalan dengan program Asta Cita.
Penilaian fisibilitas inovasi yang berpotensi diterapkan secara nasional (scaling up), dan penilaian kebermanfaatan oleh masyarakat sebagai penerima manfaat. Tahapan penilaian mencakup seleksi administrasi, penilaian proposal oleh Tim Evaluasi (TE), penilaian fisibilitas inovasi oleh TPI, serta penilaian kebermanfaatan inovasi oleh masyarakat.
Penilaian kebermanfaatan telah dilaksanakan secara daring melalui kanal SINOVIK, sementara penilaian fisibilitas inovasi dilakukan oleh TPI yang terdiri dari para profesional dan perwakilan 18 kementerian/lembaga sesuai kategori inovasi.
Pertemuan ini diharapkan memperkuat kemitraan Kementerian PANRB dan TPI dalam mengawal inovasi pelayanan publik dari tahap penilaian hingga penerapan di lapangan, sehingga inovasi yang dihasilkan bermanfaat nyata dan mendorong birokrasi Indonesia menjadi lebih adaptif, efektif, dan berdaya saing global. (hms/smr)