Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menyatakan, ANRI memiliki peranan krusial dalam strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat berkarakter dan berkebudayaan maju.
Semarak.co – Rini saat Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan 2025 menyampaikan enam rekomendasi yang dapat menjadi arah strategis Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) ke depan.
“Pertama, penyusunan proses bisnis kearsipan secara nasional dan terintegrasi. Jadi bagaimana setiap langkah-langkah yang dilakukan didalam kearsipan itu bisa lebih terintegrasi,” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Kamis malam (22/5/2025).
Kedua, peningkatan peran ANRI dalam tata kelola kearsipan secara nasional melalui transformasi dan penguatan kapasitas organisasi kearsipan. Ketiga, peningkatan kualitas dan kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis agar dapat menjadi talenta digital yang terus relevan.
Keempat, penguatan peran lembaga kearsipan baik pada pemerintah daerah maupun pusat. Kelima, penguatan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN). Terakhir, Rini merekomendasikan dilakukan pengembangan sistem pengawasan dan evaluasi sistem pengelolaan arsip.
“Kementerian PANRB berkomitmen mendukung mewujudkan reformasi berkelanjutan di ANRI melalui penataan kelembagaan dan proses bisnis yang agile, pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan SAKIP, serta dukungan arsitektur Pemerintah Digital pada SIKN,” ungkap Rini.
Rini mengatakan, ANRI juga memiliki kontribusi penting dalam Reformasi Birokrasi Tematik 2025-2029 dan berbagai Program Prioritas Presiden. ANRI berperan mendukung reformasi birokrasi tematik melalui penguatan tata kelola arsip untuk mendukung berbagai target presiden.
Terkait Reformasi Birokrasi, Rini juga mengapresiasi beberapa capaian reformasi birokrasi dan tata kelola yang telah diraih ANRI. Dikatakan, dari beberapa indikator yang dilakukan pengukuran, capaian ANRI secara umum sudah sangat baik.
Selain itu, dia juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi aktif ANRI dalam pelestarian arsip melalui program Memory of the World, Memori Kolektif Bangsa, dan Repatriasi Khazanah Arsip.
Diketahui, berdasarkan Undang-Undang No. 43/2009 tentang Kearsipan, ANRI berwenang untuk SIKN. SIKN dengan didalamnya aplikasi Srikandi merupakan sistem kearsipan nasional untuk mendukung tata kelola pemerintahan digital yang efisien dan terpadu.
“Implementasi sistem ini memperkuat pengelolaan arsip dinamis dan statis, serta mendorong integrasi teknologi seperti Big Data dan Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung perwujudan Memori Kolektif Bangsa dalam pemerintahan digital,” ungkapnya.
Kepala ANRI Mego Pinandito meminta agar arsip tidak dipandang sebagai akhir dari sebuah tata kelola naskah yang hanya ditumpuk, tetapi bisa digali kembali value, dan informasi yang terdapat di arsip tersebut, untuk dimanfaatkan dalam percepatan pembangunan nasional.
“Kami sangat berharap dukungan untuk dapat memberikan dukungan terhadap implementasi dari berbagai hal yang ada, dan dipersyaratkan didalam sistem kearsipan nasional,” pungkas Mego. (hms/smr)