Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) sepakat merevitalisasi kawasan tugu koperasi di Tasikmalaya menjadi kawasan bisnis komersial. Dengan membangun mal dan hotel. Namun tetap menjaga warisan historis perkoperasian di daerah tersebut.
Ketua Umum Forkom KBI Iwan Setiawan mengatakan, akan didirikan juga museum koperasi lengkap dengan dioramanya. Sehingga jika nanti orang mencari data dan fakta sejarah koperasi, maka kota Tasikmalaya akan jadi referensi.
“Momen bersejarah itu, karena untuk pertama kali koperasi besar berkolaborasi membangun bisnis bersama,” ujar Iwan usai menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Pusat Koperasi Kabupaten/Kota Tasikmalaya (PKKT), di Hotel Prama Grand Preanger, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019).
Ikut menjadi saksi Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman/ M Yusuf, Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Barat Kusmana Hartaji, Ketua PKKT Duyeh Suparya dan sekitar 200 orang pegiat koperasi Jabar.
Dari Kementerian Koperasi UKM hadir Sesmenkop UKM Rully Indrawan, Deputi Pembiayaan Yuana Sutyowati dan Deputi Restrukturisasi Usaha Kadir Damanik. Sedangkan anggota Forkom KBI diwakili Sekjen KBI Irsyad Muchtar, Kamaruddin Batubara (Kopsyah BMI), Tumbur Naibaho ( KMM), Rimond B Sukandi ( Koapgi), Bambang Widjanarko ( Koperasi Astra), Aun Gunawan ( KPBS), Ihin Solihin ( Kopkar Pinto Deli ), dan KPSBU Lembang.
“Kami akan bekerja marathon guna menindaklanjuti MoU ini menjadi perjanjian kerja sama yang kuat dan legal antarkedua belah pihak. Untuk gambaran lengkap dan prospektus gedung komersial ini, akan kami sampaikan kepada seluruh anggota dalam sarasehan forkom yang akan berlangsung pada 12 Juli nanti di Purwokerto bertepatan dengan puncak perayaan hari koperasi ke 72,” cetus Iwan.
Komitmen awal persiapan pembangunan kawasan komersial itu sementara didukung KSP Makmur Mandiri, KSP Sejahtera Bersama, Kopsyah BMI, Koperasi Astra, dan Koperasi Awak Pesawat Garuda. Saat Launching produk di Purwokerto, dukungan diharapkan kian bertambah melalui komitmen penyertaan saham dari koperasi besar lainnya.
Menteri Koperasi AAGN Puspayoga mengaku surprise dengan pemaparan rencana pembangunan kawasan tugu koperasi tersebut. Ia tak menyangka jika Forkom KBI bisa lebih cepat dan kompak menggalang bisnis antarkoperasi.
“Awalnya saya dan Pak Irsyad hanya kongkow-kongkow ngopi bareng di gedung Smesco sambil ngobrol lepas soal koperasi. Belakangan Pak Irsyad ngajak ngomong lebih serius untuk menggalang sinergi bisnis antarkoperasi,” ujar Puspayoga yang ramah.
Karenanya, lanjut Puspayoga, dia mengundang untuk ngobrol serius di rumahnya di Denpasar Bali yang waktu itu dihadiri sekitar 30 koperasi besar. Dari hasil pertemuan Bali itu, disepakati untuk menyinergikan berbagai peluang bisnis yang bisa digarap bersama oleh koperasi besar.
Menkop mengajak pegiat koperasi menatap ke depan untuk pengelolaan usaha koperasi yang lebih baik. Di berbagai negara maju, bisnis yang dikelola koperasi tumbuh subur dan memainkan peran ekonomi yang signifikan bagi negara yang bersangkutan.
“Federasi Koperasi Pertanian “Zen-noh” di Jepang, Koperasi Retail “Fair Price” di Singapura, tumbuh membanggakan bagi negara tersebut. Saya tak mau set-back dengan apa yang salah dengan koperasi kita di masa lalu. Yang saya ingin, mari mulai hari ini kita melangkah bersama untuk pengembangan bisnis koperasi Indonesia yang lebih baik ke depan,” pungkasnya. (lin)