Menteri HAM Pigai Siap Libatkan Instrumen HAM Internasional dalam Usut Penembakan WNI di Malaysia

Menteri HAM Natalius Pigai memberi hormat saat menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi XIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024). Foto: di internet

Kasus penembakan 5 warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia akan dibawa ke badan perlindungan hak azazi manusia (HAM) di ASEAN. Menteri HAM Natalius Pigai mengatakan, pihaknya akan terlebih dulu berkoordinasi dengan Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) untuk menangani kasus yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

semarak.co-SUHAKAM sendiri merupakan lembaga independen yang bertugas untuk melindungi hak asasi manusia di Malaysia. Di sisi lain, Menteri HAM telah meminta Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan Hak Asasi Manusia Kementerian HAM, Munafrizal Manan untuk memonitor kasus ini hingga tuntas.

Bacaan Lainnya

“Kalau Kementerian Luar Negeri mengalami kesulitan, maka kami memiliki instrument. Misalnya Suhakam di Malaysia atau jaringan-jaringan kerja sama HAM di ASEAN,” kata Menteri Pigai dalam keterangan resminya, Sabtu, 1 Februari 2025 dilansir rmol.id, Sabtu, 01 Februari 2025, 14:30 WIB.

Diketahui 5 WNI ditembak APMM di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025). Dari peristiwa itu, satu WNI meninggal dunia. Penembakan oleh APMM diduga dilakukan saat PMI mencoba kabur keluar negara itu melalui jalur ilegal.

Sementara data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, 4 WNI korban penembakan itu masih dalam perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Dua WNI berinisial HA dan MZ dikabarkan sudah dalam kondisi stabil, sementara dua lainnya masih kritis pasca operasi. (smr)

Pos terkait