Menteri HAM Natalius Pigai: Saya Pintar, Tapi Pintarnya Saya Sembunyikan

Menteri HAM Natalius Pigai. Foto: internet

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai melontarkan kelakar reflektif saat menerima penghargaan dalam acara Jimly Award di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Soedirman Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025). Dalam pidatonya, Menteri HAM Pigai menyebut dirinya pintar, namun kepintarannya itu sengaja disembunyikannya.

semarak.co – Pernyataan ini disampaikan saat mengenang masa ketika dirinya mengikuti seleksi Komisioner Komnas HAM 13 tahun lalu. Saat itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menjadi ketua tim seleksi.

Bacaan Lainnya

“Ya saya memang pintar, tapi pintarnya saya saya sembunyiin. Agar dia apa, orang yang sembunyikan kepintaran, kecerdasannya sekarang jadi menteri di republik ini,” kata Menteri HAM Pigai dihadapan tamu undangan seperti dilansir tribunnews.com, Kamis, 16 Oktober 2025 00:41 WIB.

“Saya ingat 13 tahun yang lalu Prof Jimly nanya waktu beliau ketua tim seleksi komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai kau ini siapa. Ini 33 NGO nasional semua tolak, termasuk yang tadi-tadi itu hadir di acara ini menolak saya,” ujarnya.

Menteri HAM Pigai juga menyebut, penolakan datang dari berbagai pihak, termasuk surat dari Mabes TNI dan Pangdam Papua. Ia mengaku berasal dari keluarga korban pelanggaran HAM, sementara pihak-pihak yang menolak adalah bagian dari konflik yang ia alami.

“Saya bilang Prof Jimly, saya berasal dari keluarga korban, NGO civil society adalah pembelah, TNI yang menolak saya adalah pelaku. Pelaku dan pembelah bersatu menyerang yang korban. Prof Jimly bilang kau ini pintar juga ya,” tutur Menteri HAM Pigai.

Jimly Asshiddiqie dalam sambutannya menekankan bahwa Jimly Award diberikan kepada tokoh-tokoh yang berjuang dari akar rumput, bukan dari kalangan elite. “Selama sepuluh tahun saya melihat, mayoritas yang diberi penghargaan ini adalah pejabat dan lembaga-lembaga resmi,” imbuhnya.

Sekarang saatnya kita beri ruang bagi mereka yang bekerja di akar rumput. Pernyataan ini memperkuat konteks reflektif pidato Menteri HAM Pigai, yang mengungkap masa lalu penuh penolakan sebelum akhirnya dipercaya sebagai Menteri HAM.

Acara Jimly Award 2025 digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh-tokoh yang dinilai berkontribusi dalam penguatan demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia. Menteri HAM Pigai hadir sebagai salah satu penerima penghargaan atas kiprahnya di bidang HAM. Kronologi Ketua DPW NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap, Namanya Sama dengan Pelaku Asli. (net/tbc/smr)

Pos terkait