Mensesneg Pratikno dan Menag Yaqut Siap Sinergi Kembangkan Perguruan Tinggi Keagamaan

Menteri Sekretaris Negara Pratikno (Mensesneg) Pratikno. Foto: humas Kemenag

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sepakat tentang pentingnya percepatan pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Mensesneg bahkan menyambut baik program-program yang telah dilakukan Menag Yaqut.

semarak.co-Utamanya untuk pengembangan Perguruan Tinggi binaan Kementerian Agama (Kemenag). Ini disampaikan Mensesneg Praktikno saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Program Pendidikan Tinggi Keagamaan di Jakarta Selatan, Kamis malam (24/8/2023).

Bacaan Lainnya

Rakor ini dihadiri para Rektor PTKN se-Indonesia, para pejabat eselon I, II Pusat, para staf khusus, staf ahli, dan tenaga ahli Menag. Menurut Pratikno, mengembangkan Perguruan Tinggi memang tidak mudah. Seorang rektor, tidak hanya bertanggungjawab di dalam kampus.

“Saya siap membantu Gus Menteri untuk mengembangkan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama. Tanggung jawab rektor itu tidak hanya di dalam kampus, namun di mana saja mahasiswa itu berada,” lanjut Pratikno dirilis humas Kemenag melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Jumat (25/8/2023).

Sebelumnya, Menag Yaqut menegaskan komitmennya untuk terus memberikan perhatian lebih kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Langkah afirmasi akan dilakukan agar PTKN dapat segera bertransformasi dari Sekolah Tinggi menuju Institut, bahkan hingga Universitas.

Kementerian Agama membina 72 PTK Negeri, terdiri atas 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), 7 Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri, 1 Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik Negeri, 4 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri, dan 2 Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha Negeri.

“Problem pendidikan di Kementerian Agama itu banyak sekali. Utamanya, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di luar PTKIN. Alhamdulillah untuk PTKIN sudah berjalan. Kita akan terus mengafirmasi PTKN selain PTKIN, agar juga bisa segera bertransformasi,” kata Menag Yaqut.

Menag Yaqut menilai proses transformasi PTKN cukup lambat karena persyaratan transformasi terlalu berat. “Ini yang sedang kita diskusikan agar bisa melakukan lompatan PTKN bersama-sama dengan PTKIN,” sambung Menag Yaqut lagi.

Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan terima kasih kepada Menag Yaqut yang telah memberikan perhatian lebih kepada PTKN untuk bisa lebih berkembang, salah satunya Universitas Hindu Negeri (UHN). “Terima kasih Pak Menteri dan jajarannya yang telah memberikan perhatian untuk pengembangan UHN dan PTKN lainnya,” kata I Gusti Ngurah Sudiana. (smr)

Pos terkait