Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan perlunya menambah frekuensi penerbangan dan ketersediaan kursi ke Provinsi Sulawesi Utara.
semarak.co-Sehingga target 1,4 miliar kunjungan wisatawan nusantara dan 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara dapat tercapai di tahun 2023. Menparekraf Sandi Uno mengaku merasakan langsung pengalaman terbang menuju Manado, Sulawesi Utara.
“Yang ketika itu ketersediaan kursi penerbangannya dari Jakarta selalu penuh, namun harga tiket pesawat masih kurang terjangkau. Ini yang saya rasakan sendiri,” imbuh Menparekraf Sandi Uno ditemui usai menghadiri Bimbingan Teknis Beti Dewi (Beli Kreatif Desa Wisata) di Tomohon, Selasa (8/8/2023).
Untuk itu ia akan langsung gerak cepat berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar jumlah penerbangan baik dari dalam maupun luar negeri ke Sulawesi Utara bisa ditambah. Selain karena faktor kebijakan terkait penerbangan yang ada, yakni 75% diperuntukkan bagi pekerja dan hanya 25% untuk wisatawan.
Peningkatan jumlah penerbangan ini juga penting untuk merespons banyaknya permintaan dari maskapai asing. Di antaranya ada 2 tambahan penerbangan dari China Southern Airlines yang sudah beroperasi 2 kali sepekan, akan ditambah menjadi 4 kali sepekan.
Kemudian, permintaan dari Singapura Airlines yang sekarang sudah 4 kali dalam sepekan, akan ditambah 1 atau 2 penerbangan dengan menggunakan pesawat berbadan lebar. Dan ada pula yang sedang diupayakan yakni permintaan penerbangan dari Vietnam dan tambahan penerbangan dari Australia melalui Bali.
“Jadi ini menjadi permintaan juga dari wisatawan agar jumlah penerbangan ditingkatkan, ketersediaan kursi ditambahkan sehingga harga bisa lebih stabil dan terjangkau untuk wisatawan,” ujar Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Selasa malam (8/8/2023).
“Kita tingkatkan juga promosi secara tersegmentasi dan tertarget yang kita arahkan ke segmen wisatawan yang berkualitas. Sehingga lama tinggalnya lebih panjang dan jumlah spending besar sehingga berdampak kepada ekonomi lokal,” katanya.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Inspektur 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Bayu Aji; Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi Kemenparekraf/Baparekraf, Irjen Pol Krisnandi; dan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono. (smr)