Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran 2024 memberikan dampak yang besar terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk pelaku UMKM juga desa wisata dalam mendorong peningkatan ekonomi dan terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja.
semarak.co-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, mudik dan libur lebaran tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena telah memasuki pasca pandemi Covid-19.
“Sehingga tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat. Berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat,” kata Menparekraf Sandi Uno dalam keterangan pada wartawan di Jakarta, Jumat (12/4/2024).
Pergerakan masyarakat di libur lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang. Peningkatan pergerakan masyarakat untuk berwisata di momen Lebaran 2024 juga ditopang sejumlah faktor lainnya.
“Yakni libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan tahun 2023 serta kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur lebaran 2024,” tutur Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Sabtu (13/4/2024).
Kemenparekraf telah melakukan kajian yang memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan mencapai Rp276,11 triliun. Tapi ini naiknya hampir 50% (proyeksi pergerakan masyarakat) dibanding tahun lalu.
“Jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun. Saya bisa memastikan angka yang besar ini akan mengalir ke pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung di berbagai daerah tanah air,” klaim Menparekraf Sandi Uno.
Dilanjutkan Sandi Uno, “Ini menjadi berkah yang akan mendorong peningkatan ekonomi serta terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. Limpahannya akan ke destinasi-destinasi wisata, juga ke sentra ekonomi kreatif, termasuk ke pelaku UMKM serta desa wisata.”
Jadi, ajak Menparekraf Sandi Uno, mari kita sama-sama menyiapkan agar pariwisata yang aman dan nyaman serta menyenangkan ini bisa kita wujudkan saat lebaran. Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemenparekraf, terpantau kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di libur lebaran terus meningkat.
Seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Pondok Gede Jakarta Timur yang jumlah kunjungannya mencapai 12 ribu pada satu hari setelah lebaran. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat di hari-hari berikutnya.
Tidak hanya di destinasi wisata, tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100%. Rata-rata lama tinggal antara 1 sampai 2 malam. Sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai 4 malam.
Untuk itu, Menparekraf Sandi Uno kembali mengajak, kali ini kepada seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif atau ekraf untuk melakukan persiapan dengan baik dalam menyambut wisatawan.
Sebelumnya Menparekraf juga telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata.
“Dari kunjungan saya di beberapa tempat di Jawa Barat dan dari kunjungan lapangan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, semua dalam kondisi siap. Tinggal kita pastikan lagi nanti dengan pemantauan dari sistem pariwisata nasional kita,” ujar Sandiaga.
Destinasi Alternatif
Dari jumlah pergerakan masyarakat di momen mudik dan libur lebaran tahun ini, penggunaan mobil pribadi masih menjadi salah satu favorit. Jumlahnya diperkirakan sekitar 18,3%. Dari 28,4 juta pemudik dari Jabodetabek, sebanyak 31,37% atau 11,10 juta pemudik bakal melintasi Tol Transjawa ke arah Jawa Tengah.
Tidak hanya di Tol Transjawa, jalan Tol Trans Sumatra juga dipadati kendaraan yang melintas dimana jumlahnya meningkat 50 persen dibanding hari biasa. Menparekraf Sandi mengimbau agar masyarakat dapat melakukan manajemen waktu dengan baik terutama saat memilih waktu untuk beristirahat.
“Pemudik bisa berhenti terlebih dahulu dengan beristirahat baik di rest area tol, tempat peristirahatan di luar jalan tol, atau digantikan oleh pengemudi cadangan. Masyarakat juga dapat berkunjung ke berbagai tempat wisata di sekitar jalan tol sebagai destinasi alternatif,” ujarnya.
Seperti Waduk Cengklik yang jarak tempuhnya hanya sekitar 9 menit dari Gerbang Tol Adi Soemarmo atau Wana Wisata Penggaron yang hanya sekitar 10 menit dari pintu keluar Tol Ungaran. “Sebelum sampai di tujuan utama, wisatawan bisa beristirahat sambil menikmati destinasi,” katanya.
Berkolaborasi dengan PT Jasa Marga yang mengelola jalan tol pemerintah, Kemenparekraf menghadirkan banner yang ditempatkan di rest area jalan tol yang memuat informasi destinasi wisata serta paket wisata nusantara atau disebut PakWisnu. (smr)