Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para pelaku ekonomi kreatif di Cirebon, Jawa Barat, untuk meningkatkan kapasitas keterampilan guna mengangkat kembali potensi, semangat, dan pendapatan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang terdampak pandemi COVID-19.
semarak.co-Menparekraf Sandi Uno menjelaskan, pandemi COVID-19 memaksa para pelaku ekraf untuk meningkatkan keterampilan dan beradaptasi dalam mengembangkan usaha.
“Salah satunya lewat peningkatan keterampilan dengan memanfaatkan marketplace sebagai sarana berjualan, tetapi juga media sosial sebagai wadah pemasaran,” ujar Menparekraf Sandi Uno, sapaan akrabnya, saat bertemu para pelaku ekraf di Restoran Klapa Manis, Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/5/2021).
Dilanjutkan Menparekraf Sandi Uno, keterampilan memasarkan dan menjual barang-barang melalui online sudah menjadi hal yang mutlak bagi para pelaku ekraf saat ini. Tapi tidak hanya itu saja, keterampilan membuat konten-konten produk sekreatif mungkin juga harus ditingkatkan agar minat konsumen semakin tinggi.
“Untuk itu, Cirebon yang sudah menjadi ikon sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan batik dan produk-produk kulinernya harus kita tingkatkan khususnya di tengah pandemi dan kesulitan ekonomi,” kata Sandi Uno seperti dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Selasa (1/6/2021).
Menparekraf memastikan, Kementerian yang ia pimpin akan hadir dengan kebijakan yang berkeadilan, untuk menyentuh masyarakat yang membutuhkan, program-program yang tepat sasaran dan tepat manfaat hingga tepat waktu bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kemenparekraf telah menyalurkan dana hibah pariwisata pertama sebesar Rp2,2 triliun di 2020. Dan akan mengusulkan dana hibah sebesar Rp3,7 triliun yang akan diperluas bukan hanya untuk hotel dan restoran saja. Tapi pemanfaatannya bisa diperluas bagi pelaku parekraf lainnya,” ujar suami dari Nur Asia.
“Pemerintah harus hadir memberikan sentuhan likuiditas dan kami membantu melalui dana hibah pariwisata, kita sedang petakan dan kami berharap bantuan dari pemkab/pemkot untuk memberikan data terkini para pelaku ekraf di Cirebon,” demikian Sandi Uno melanjutkan.
Sandi Uno berharap pelaku ekraf di Cirebon dapat meningkatkan kualitas produknya melalui pelatihan dan pendampingan usaha yang segera digelar di wilayah tersebut. “Kita harus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kita juga harus lakukan 3G, yaitu Gercep, Geber, Gaspol (gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi),” ucapnya.
“Dan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki satu kebutuhan yang sama yaitu pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan. Ini yang akan kita bantu melalui program-program Kemenparekraf untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujarnya.
Di bagian lain Sandi Uno juga mendorong pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sandi mengungkapkan Bondowoso merupakan daerah yang memiliki potensi keindahan alam yang patut dikembangkan.
“Bondowoso ini menjadi bagian dari perjuangan kita dalam memajukan potensi perekonomian bangsa,” Sandi dalam diskusi virtual Bincang Berkelas Kemenparekraf dengan Bupati Bondowoso dan Pelaku Usaha Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin malam (31/5/2021).
Sandiaga mengatakan, pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif di Bondowoso ini perlu dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
Pemulihan ini, lanjut Sandiaga, perlu dilaksanakan secara beriringan dengan pemulihan pada sektor kesehatan. “Langkah pemulihan ini harus kita lakukan dengan konsep inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” kata dalam rilis yang sama.
Dalam upaya mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Bondowoso, Sandiaga menjelaskan pihaknya akan memfokuskan pengembangan di tiga hal utama dari sektor ini.
Yaitu peningkatan keterampilan, pembentukan kebijakan yang tepat sasaran dan tepat manfaat, dan mendorong Bondowoso menjadi daya tarik wisatawan melalui pengembangan travel pattern.
“COVID-19 ini memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan kita agar kita bisa menangkap peluang di masa depan. Mulai dari menjual produk ekonomi kreatif secara online hingga membuat konten untuk memasarkan destinasi wisata, khususnya di Bondowoso,” katanya.
Hal ini disambut baik oleh Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat. Irwan mengatakan, Bondowoso memiliki sejumlah destinasi wisata yang memiliki potensi tinggi untuk menggaet kedatangan wisatawan ke daerahnya.
Destinasi-destinasi tersebut di antaranya adalah Kawah Ijen, Air Terjun Little Niagara, Batu So’on Solor, serta sejumlah desa wisata. “Bondowoso ini punya tempat wisata yang indah, tapi masih perlu ada sentuhan dari Kemenparekraf/Baparekraf, terutama di sisi infrastruktur,” ungkap Irwan.
Turut hadir pula sejumlah pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Di antaranya Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo; Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana.
Lalu ada Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; Direktur Pengembangan Destinasi 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Harwan Ekon Cahyo Wirasto.
Selanjutnya Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, M. Ricky Fauziyani; dan Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Riwud Mujirahayu. (smr)