Menparekraf dan Dubes Maroko Bahas Sektor Ekraf, Bersama Dubes Hungaria Bahas Kerja sama Subsektor Film

Dubes Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay saat membahas kerja subsector film bersama Menparekraf/Kabaparekraf Sandi Uno. Foto: humas Kemenparekraf2

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Duta Besar (Dubes) Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay membahas kerja subsector film di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta Pusat, Jumat (26/11/2021).

semarak.co-Kehadiran Lilla Karsay ini merupakan kunjungan kehormatan dan perkenalan kepada Menparekraf Sandi Uno bahwa beliau saat ini yang bertugas sebagai Dubes baru Hungaria untuk Indonesia. Keduanya sepakat memperkuat kerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Bacaan Lainnya

Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa Hungaria merupakan salah satu negara yang memiliki potensi ekonomi kreatif yang kuat. Di antaranya memiliki industri perfilman dan startup yang maju. Sandiaga berharap Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan Hungaria di industri perfilman.

“Hungaria memiliki Hungarian Film Festival, ini bisa kita kolaborasikan. Film dan animasi pertukaran best practise juga kami harapkan, agar nantinya bisa memajukan perfilman di kedua negara,” ujar Menparekraf Sandi Uno seperti dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Jumat malam (26/11/2021).

Menparekraf Sandi meminta Hungaria mendukung penyelenggaraan G20 yang akan digelar tahun 2022. Selain event besar tersebut, diharapkan ada kerja sama antar-kedua negara dalam menyelenggarakan berbagai jenis event. “Kita juga sedang prepare beberapa event, seperti Indonesia Wellness Festival. Jika ada event yang bisa dikerjasamakan, mari kita berkolaborasi,” ujarnya.

Turut mendampingi Menparekraf Sandi Uno, Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa; Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/ Baperekraf, Raden Sigit Witjaksono.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/Baperekraf Raden Sigit Witjaksono, menyampaikan Hungaria termasuk negara yang boleh masuk ke Bali. Ia berharap hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk berkolaborasi semaksimal mungkin. “Kita sudah membuka Bali, dan Hungaria masuk ke dalam negara yang bisa mengunjunginya, ini potensial sekali untuk kita kolaborasikan,” ujar Sigit.

Sementara itu, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, menyampaikan rasa senangnya karena Hungaria masuk ke dalam 19 negara yang dapat berkunjung ke Bali. “Kami senang masuk dalam 19 negara yang boleh berkunjung ke Bali,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hungaria menyampaikan banyak potensi kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan Hungaria. Di antaranya wellness tourism, hingga pendidikan di bidang tourism. “Ada complex strategy akan membahas bagaimana meningkatkan wisatawan. Kita bisa share apa yang sudah dilakukan tahun-tahun lalu. Ada 2 juta turis sebelum pandemi. Untuk diketahui kami lebih banyak turis dibandingkan warganya,” ujarnya.

Lilla berharap pertemuan ini semakin memperkuat hubungan bilateral antara Hungaria dan Indonesia yang pernah terjalin sebelumnya, demi kemajuan kedua negara, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Kami siap berkolaborasi untuk kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Hungaria dan Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya Menparekraf Sandi Uno melakukan pertemuan dengan Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadiâ Benabdellah, di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Jumat (26/11/2021).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi kerja sama di sektor ekonomi kreatif, karena sebelumnya Indonesia-Maroko belum memiliki MoU di sektor tersebut. Selain itu, kedua negara ini juga membahas potensi kerja sama pada penyelenggaraan event internasional.

Menparekraf Sandi Uno berharap kerja sama ini nantinya akan mempererat hubungan bilateral antar-kedua negara, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara,” imbuhnya.

Terutama, lanjut dia, di sektor ekonomi kreatif, sebab belum ada MoU dan kesepakatan kerja sama di bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Maroko. Serta dapat membantu mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Maroko merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi pariwisata terbesar untuk Indonesia, mulai dari kuantitas hingga spending money. Tercatat, sebelum pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan Maroko ke Indonesia pada tahun 2017 mencapai 11 ribu.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadiâ Benabdellah, menyampaikan bahwa wisatawan Maroko memiliki kesamaan dengan wisatawan Indonesia, yakni cenderung stay cukup lama dan membeli produk ekonomi kreatif.

“Indonesia dan Maroko ini punya kesamaan saat berwisata, mereka datang stay yang cukup lama, lalu sama-sama senang membeli produk kerajinan tangan khas di negara tersebut, dan pulang dengan banyak koper untuk dibagi-bagikan ke kerabatnya,” ujar Ouadiâ.

Lebih lanjut, Ouadiâ menyampaikan bahwa pada tahun 2019, kesenian sahrawi Maroko hadir dalam pembukaan Pameran Internasional Kerajinan Kreatif 2019. Ia berharap nantinya Maroko bisa terlibat kembali dalam event internasional yang dimiliki Kemenparekraf.

Ouadiâ juga berharap event internasional yang dimiliki oleh Maroko seperti Festival Rabat bisa dikerjasamakan dengan Indonesia. “Kami juga memiliki Festival Rabat, event ini 2 terbesar di dunia, ada satu juta pengunjung yang datang dan event ini juga masuk ke UNESCO. Semoga ini bisa dikerjasamakan,” ujarnya.

Turut mendampingi Menparekraf Sandi Uno dalam pertemuan itu, Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf Iman Santosa dan Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/ Baperekraf, Raden Sigit Witjaksono. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *