Menparekraf Buka Rakernas ASPERAPI 2021, MICE Program Prioritas Kemenparekraf

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam tangkapan layar aplikasi video conference untuk membuka Rakernas ASPERAPI 2021 secara daring. Foto: humas Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) 2021 yang mengusung tema Kolaborasi Pemulihan Industri MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibition).

semarak.co-Menparekraf Sandi Uno mengatakan, MICE merupakan salah satu program prioritas Kemenparekraf/Baparekraf yang dikembangkan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Bacaan Lainnya

“MICE adalah salah satu program prioritas yang kita coba dorong. Bahwa event sudah bisa berjalan namun harus sesuai dengan protokol kesehatan dan selaras dengan kebijakan pemerintah daerah setempat,” kata Sandi Uno dalam sambutan secara daring di Jakarta, Rabu (7/4/2021), seperti dirilis humas melalui WAGroup Kemenparekraf2.

Data 2020 menyebutkan, kutip Sandi Uno, akibat pembatalan maupun penundaan berbagai agenda MICE di tanah air menyebabkan kerugian mencapai Rp18 triliun. Karenanya sebagai upaya untuk mendorong kembali sektor MICE, kata Sandi Uno, industri harus dapat melakukan penyesuaian dengan inovasi.

Adaptasi dan kolaborasi dengan target pasar wisatawan nusantara lebih dulu. Terlebih hasil survey UFI (The Global Association of the Exhibition Industry) terhadap 457 perusahaan di 64 negara, 37 persen diantaranya optimistis dapat kembali memulai kegiatan dalam skala lokal pada Juni 2021.

Inovasi yang dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital, sementara adaptasi adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Kemenparekraf/Baparekraf sendiri sebelumnya telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan untuk berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk kegiatan wisata MICE.

Protokol kesehatan di bidang MICE disusun bersama-sama dengan industri dan asosiasi yang merujuk pada aturan dari Kementerian Kesehatan dan aturan internasional bidang MICE.

“Sementara kolaborasi, penyelenggara MICE harus dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Satgas COVID-19, TNI dan Polri, Pemda setempat yang bisa kita ajak gabung dalam kepanitiaan,” kata Sandi Uno sapaan akrab politisi Partai Gerindra ini.

Selain itu Kemenparekraf/Baparekraf juga telah menyediakan helpdesk atau hotline khusus terkait penyelenggaraan event yang bisa dimanfaatkan industri untuk mencari tahu lebih jauh tentang persiapan penyelenggaraan event.

“Mari kita berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi dalam tahap menuju event MICE yang dibuka kembali untuk masa adaptasi baru. ASPERAPI bisa menyiapkan opsi-opsi seandainya data-data COVID-19 berubah cepat (menurun) agar kita bisa pivot ke skala nasional, regional, bahkan internasional,” kata Menparekraf.

Ketua Umum ASPERAPI Hosea Andreas Runkat berharap dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar segera membuka kembali sektor MICE di Indonesia.

Salah satunya, kata Hosea, memasukkan kegiatan MICE dalam rencana perluasan kebijakan travel corridor arrangement. “Mudah-mudahan ada lampu hijau untuk penyelenggaraan event kita selanjutnya, karena kita banyak mendatangkan buyers dan exhibitor dari luar negeri.

Turut hadir Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (event) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani, serta Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf Masruroh. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *