Menparekraf Bahas Persiapan Pemulihan Parekraf Bersama Pelaku Pariwisata di Bali

Satu bagian desa wisata di Bali. foto: humas Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan sejumlah pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali guna membahas persiapan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

semarak.co-Salah satunya, rencana pemerintah dalam memperluas travel corridor arrangement di sektor pariwisata yang membutuhkan dukungan seluruh pelaku parekraf dalam menyambut kembali kunjungan wisatawan mancanegara.

Bacaan Lainnya

Pertemuan berlangsung di John Hardy Boutique & Gallery di kawasan Seminyak, Bali, Selasa malam (30/3/2021). Dalam pertemuan itu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mewakili berbagai subsektor di Bali menyampaikan sejumlah masukan dan saran.

“Kami menerima banyak sekali masukan dan rencananya ini akan kita gunakan untuk mempersiapkan pembukaan Bali kembali pada bulan Juni dan Juli,” kata Sandi Uno dalam rilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Rabu (31/3/2021).

Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif juga mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Kemenparekraf/Baparekraf untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Meskipun sudah lebih dari satu tahun lamanya mereka dalam keadaan yang sangat berat, namun mereka tetap optimistis bisa bertahan lewat langkah-langkah yang dilakukan pemerintah,” kata Sandi Uno, sapaan akrab Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya masih terus mendiskusikan kemungkinan pembukaan kembali Bali lewat penerapan travel corridor arrangement (TCA) dengan kementerian dan lembaga terkait.

“Komunikasi terakhir saya dengan Ibu Menlu bahwa proses ini akan terus difinalisasi dan hasilnya akan kita bawa ke Bapak Presiden untuk diambil keputusan finalnya. Untuk mempersiapkan hal itu, pemerintah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia,” imbuh Sandi.

Di antaranya, kata dia, penyiapan TCA, penyiapan produk wisata dan zona hijau, penyiapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) juga percepatan vaksinasi pelaku wisata dan ekonomi kreatif.

“Tentunya keputusan untuk meniadakan mudik adalah salah satu keputusan yang menyiapkan agar angka penyebaran COVID-19 dapat ditekan. Sehingga kita bisa mencapai situasi prakondisi yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana perluasan travel corridor arrangement untuk membuka pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara pada bulan Juni dan Juli mendatang,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Kemenparekraf/Baparekraf untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerahnya.

“Kita butuh kolaborasi dan Bapak Menteri telah mengambil langkah-langkah strategis. Mulai dari hadir dengan Bapak Presiden meninjau proses vaksinasi, menyiapkan CHSE kita, lalu juga mengkoordinasikan dengan para menteri. Itu semua dilakukan demi insan-insan pariwisata di Bali,” kata I Putu Astawa.

Dalam kunjungan ini, Sandi Uno didampingi Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo, dan Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf/Baparekraf, Alexander Reyaan. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *