Menparekraf Ajak BOB Tindaklanjuti Pembangunan Infrastruktur sekitar Borobudur

Salah satu kawasan sekitar Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur. Foto: humas Kemenparekraf2

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkoordinasi dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) untuk memfokuskan dan menindaklanjuti kesiapan pembangunan infrastruktur di kawasan sekitar Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur.

semarak.co-Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) serta stakeholder terkait penyiapan langkah-langkah tindak lanjut hasil keputusan saat kunjungan beberapa waktu lalu bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta beberapa K/L lain ke DSP Borobudur.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita baru saja menyelesaikan rapat koordinasi sebagai tindak lanjut keputusan beberapa minggu lalu saat kami berkunjung bersama Menko Marvest, Mendikbud, Kementerian PUPR, dan lainnya untuk menyiapkan berbagai langkah penyiapan infrastruktur di sekitar Borobudur,” kata Sandi Uno

Saat berkunjung ke Kantor BOB di Kota Yogyakarta, Senin (26/4/2021), Sandi Uno menambahkan, terkait keputusan itu, Menparekraf juga menyampaikan beberapa hal yang difokuskan untuk pengembangunan sarana dan prasarana.

Pertama jembatan yang akan menghubungkan lahan BOB yang rencananya akan dibangun tahun ini oleh Kementerian PUPR. Selanjutnya terkait Badan layanan Umum (BLU) yang rencananya dalam beberapa waktu kedepan akan dibahas lebih lanjut.

“BLU nantinya akan membuat langkah lebih fleksibel, mengintegrasikan semua pihak termasuk Pemda dan masyarakat juga akan terlibat. Kemudian ada kerja sama jangka panjang dengan Perhutani yang juga sudah masuk MoU dengan Kementerian BUMN,” kata Sandi Uno dalam rilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2.

Pembahasan pembangunan cable car atau kereta gantung yang akan menghubungkan kawasan Borobudur dengan beberapa hub destinasi wisata di sekitarnya. Cable car nantinya akan menghubungkan beberapa hub di sekitar Borobudur dengan konsep transit oriented development (TOD).

Moda transportasi itu akan difinalisasi dalam waktu segera karena sudah ada beberapa investor yang berminat baik di lahan otoritatif maupun di lahan koordinatif. “Kemudian pembahasan mengenai manajemen pengunjung Borobudur yang akan dibatasi jumlah kunjungannya hanya 1200 untuk di zona satu,” ujar Sandi Uno, sapaan karibnya.

Untuk di zona dua harus dikelola dengan baik untuk itu kami terus koordinasi dengan K/L lain. Kuncinya, kata dia, apa yang kita lakukan untuk membangkitkan pariwisata dan pemulihan ekonomi. “Tentunya kita sekarang mulai memupuk harapan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandi.

Direktur Utama BOB Indah Juanita menambahkan, di lahan otoritatif pihaknya memiliki Kawasan Borobudur Highland yang berada di Perbukitan Menoreh. Lokasinya 12 km ke arah barat dari Candi Borobudur, dimana terdapat 17 lot di sana.

Hingga saat ini, kata Indah, pihaknya menyampaikan sudah ada 6 investor yang mengajukan letters of intent dan satu di antaranya yang sudah siap membangun di dalam kawasan.

“Kita juga baru melakukan perjanjian kerja sama dengan bobobox untuk menyiapkan glamping lagi, supaya saat nanti sudah buka bisa bertambah akomodasi di sana,” tutup Indah. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *