Menpar Widiyanti Sebut Kinerja Sektor Pariwisata Semester I 2025 Tumbuh Positif

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan hasil kinerja sektor pariwisata pada semester I tahun 2025 yang menunjukkan pertumbuhan positif sebagai sinyal kuat bahwa program yang digulirkan Kementerian Pariwisata tepat sasaran dan tepat manfaat.

Semarak.co – Tren positif ini tercermin dalam kinerja kumulatif Januari–Juni 2025, pertumbuhan wisatawan yang berlibur di dalam negeri lebih tinggi dibandingkan yang berlibur ke luar negeri.

Bacaan Lainnya

“Kinerja baik ini didukung oleh keterlibatan dan sinergi lintas Kementerian/Lembaga sehingga capaian program kepariwisataan nasional terakselerasi dengan baik,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Siaran Pers Kemenpar2, Minggu (17/8/2025).

Kinerja positif dari pertumbuhan sektor pariwisata tercermin dari berbagai indikator. Salah satunya pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari-Juni 2025 sebesar 7,05 juta, tumbuh positif 9,44 persen (year-on-year).

Kunjungan wisatawan mancanegara ini didominasi oleh negara-negara ASEAN, disusul Asia selain ASEAN, dan Eropa. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia juga kian meningkat dibandingkan wisatawan yang berlibur ke luar negeri (wisatawan nasional).

Tercatat wisatawan mancanegara tumbuh 9,44 persen, mencapai 7,05 juta kunjungan, dibandingkan wisatawan nasional sebesar 3,25 persen atau mencapai 4,57 juta perjalanan. Artinya industri pariwisata Indonesia mengalami surplus ekspor jasa.

“Secara kumulatif, pada semester pertama 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara kembali berada di atas jumlah perjalanan wisatawan nasional, dengan selisih mencapai 2,48 juta, naik dari 2,01 juta pada periode Januari-Juni 2024,” kata Widiyanti.

Sementara, sepanjang Juni 2025 kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1,42 juta, tumbuh 18,20 persen (year-on-year). Perjalanan wisatawan nusantara juga melonjak secara signifikan dengan total 105,12 juta perjalanan, naik 25,93 persen (year-on-year). Dan perjalanan wisatawan nasional tercatat sebanyak 727,56 ribu, turun 15,02 persen (year-on-year).

Kinerja positif sektor pariwisata juga dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025, mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi di level 5,12 persen (year-on-year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal kedua 2024 sebesar 5,05 persen (year-on-year).

“Kita patut bersyukur di tengah ketidakpastian dan geopolitik global yang penuh tantangan, terbukti bahwa sektor pariwisata mampu berkontribusi dan berperan besar terhadap PDB serta menjaga daya tahan atau resiliensi perekonomian nasional,” kata Widiyanti.

Untuk terus menjaga laju pertumbuhan ekonomi selama 2025, pemerintah telah menerbitkan sejumlah stimulus, seperti dari sisi supply meliputi potongan tarif tiket pesawat, kereta api, kapal laut, dan tarif tol sehingga jasa pariwisata lebih terjangkau.

Sementara itu, dari sisi demand terdapat penebalan bantuan sosial, bantuan subsidi upah, serta tunjangan atau gaji ke-13 guna meningkatkan daya beli masyarakat yang akan memperkuat permintaan terhadap jasa pariwisata.

Kemenparterus melaksanakan program prioritas Presiden, termasuk mendukung implementasi Koperasi Merah Putih yang diluncurkan pada 21 Juli 2025.

Widiyanti juga menyoroti okupansi hotel bintang yang mengalami penurunan pada periode Januari-Juni 2025 sebesar 3,54 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-to-date).

Penurunan ini disinyalir bukan disebabkan oleh melemahnya minat berwisata, melainkan adanya kemungkinan pergeseran minat wisatawan untuk menginap di akomodasi alternatif dan kemungkinan tingginya jumlah kamar, di samping kemungkinan lainnya.

Meskipun tingkat okupansi hotel menurun, jumlah kamar hotel yang terisi justru meningkat 11,53 persen dibandingkan semester I 2024. Hal ini menunjukkan permintaan akan akomodasi hotel masih kuat, namun pertumbuhan supply kamar hotel yang cepat menyebabkan tingkat okupansi menurun.

“Ini masih kita soroti terus, karena terdapat beberapa kemungkinan, mulai dari kemungkinan wisatawan menginap di akomodasi alternatif. Kami sebetulnya menghargai pertumbuhan usaha pariwisata lewat akomodasi alternatif, seperti vila,” kata Widiyanti.

“Namun, apabila tidak terdata dan tidak memiliki izin usaha akomodasi pariwisata, situasinya kurang adil bagi pelaku usaha pariwisata lainnya, terutama hotel bintang. Di sisi konsumen, akomodasi alternatif yang tidak terdaftar juga tidak memberikan perlindungan konsumen,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Daerah sedang mengupayakan pembinaan, agar para pelaku usaha pariwisata memiliki izin yang sesuai regulasi, memiliki standar usaha yang tepat, dan menawarkan layanan yang terstandardisasi sesuai kelaikan usaha untuk wisatawan.

HUT ke-80 RI, Menpar Sematkan Tanda Kehormatan bagi Sejumlah Pegawai

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana memimpin jalannya upacara HUT ke-80 RI di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dirangkai dengan penyematan tanda kehormatan bagi sejumlah pegawai di lingkungan Kemenpar.

Upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di lingkungan Kementerian Pariwisata, Jakarta, Minggu (17/8/2025) berlangsung dengan khidmat sekaligus meriah, diikuti oleh seluruh pegawai Kemenpar.

Pada pelaksanaan peringatan upacara HUT RI pagi ini, Widiyanti menyematkan secara simbolis Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dengan masa bakti 10, 20, 30 tahun, juga kepada 3 ASN Teladan dan berprestasi.

Secara keseluruhan penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya berjumlah 167 ASN. Widiyanti  yang mengenakan busana kebaya modern merah putih menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para penerima penghargaan atas dedikasi, kontribusi, dan pencapaian luar biasa dalam membangun dan mengembangkan kepariwisataan Indonesia.

“Penghargaan ini tidak hanya sebagai pengakuan atas kerja keras dan pengabdian, tetapi juga inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dan meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama bangsa melalui pariwisata,” kata Widiyanti.

Momentum HUT ke-80 Kemerdekaan RI diharapkan Widiyanti menjadi penguat sektor pariwisata untuk terus tumbuh dan berperan dalam menjaga daya tahan atau resilensi perekonomian nasional di tengah ketidakpastian dan geopolitik global yang penuh tantangan.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyampaikan, momen kemerdekaan ini semakin menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa Indonesia untuk menjadi pribadi yang bijaksana dalam setiap tindakan dan ucapan, memperkuat rasa persatuan, sekaligus merajut keberagaman menjadi kekuatan bersama.

“Mari kita lanjutkan semangat perjuangan para pahlawan dengan bekerja keras, ikhlas, dan amanah untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik, demi kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” kata Ni Luh Puspa.

110 Karisma Event Nusantara dan Status Geopark Toba

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menambahkan Kemenpar juga menghadirkan Event by Indonesia melalui 110 Karisma Event Nusantara (KEN) sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah.

Sampai  4 Agustus 2025 sudah ada 46 KEN telah dilaksanakan di 25 provinsi di Indonesia. Dan sebanyak 42 event telah selesai dikaji dampaknya. Dimana 42 event tersebut mencatatkan 5,07 juta pengunjung dengan transaksi ekonomi Rp463,07 miliar, melibatkan lebih dari 6 ribu UMKM dan lebih dari 68 ribu pekerja seni.

“Saat ini sedang berlangsung 2 event dan masih tersisa 58 event hingga akhir 2025. Diharapkan, seluruh rangkaian KEN 2025 dapat menjadi motor aktivasi pariwisata dan dampak ekonomi,” kata  Ni Luh Puspa.

Ni Luh Puspa juga menyampaikan optimismenya bahwa Geopark Toba dapat meraih kembali status green card. Revalidasi sendiri sudah berlangsung pada 21-25 Juli 2025. Hasil revalidasi ini akan dibawa ke sidang UNESCO Global Geopark pada 5-6 September 2025 di Chile.

Dalam mendukung revalidasi ini, terdapat upaya lintas Kementerian/Lembaga termasuk peta interpretasi oleh Kementerian ESDM dan pengumuman penerbangan oleh Kementerian Perhubungan.

“Jadi kami sangat optimis Geopark Toba kembali ke status green card. Dan ini yang penting, jika kita mendapatkan green card kembali, mari bersama-sama kita rawat status itu,” ujar Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa. (hms/smr)

Pos terkait