Menkop Teten: PLUT KUMKM Harus Sinergi Dengan Komunitas Bangun Inovasi Produk, Market, dan Model Bisnis

Menkop dan UKM Teten Masduki (kedua dari kiri) saat berdialog dengan pelaku UMKM didampingi Staf Khusus Menkop dan UKM Fiki Satari (paling kiri) di gedung PLUT KUMKM Biak Numfor, Kompleks Pasar Panir Fandoi, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Selasa (7/5/2024). Foto: dok humas

Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya aktivitas Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM bekerja sama dan bersinergi dengan banyak komunitas bisnis untuk mengembangkan inovasi produk, market, jejaring, dan model bisnis, agar dapat dengan maksimal mengembangkan komoditas unggulan daerah.

semarak.co-Pelaku UMKM bersama PLUT harus terus melakukan dan mengembangkan inovasi produk dan model bisnis, karena persaingan usaha sudah semakin ketat. Jadi, pinta Menkop Teten, manfaatkan keberadaan gedung PLUT ini sebaik mungkin.

Bacaan Lainnya

Menkop Teten mencontohkan keberhasilan MBloc di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dalam bersinergi dengan komunitas bisnis hingga mampu menjadikan gedung tua dan kusam menjadi berdaya saing. Saat ini, MBloc menjadi tempat yang artistik dan nyaman untuk anak-anak muda, tak kalah dengan mal-mal besar di Jakarta.

“Pengunjung perharinya sudah mencapai 14 ribu orang,” kata Menkop Teten saat berdialog dengan pelaku UMKM di gedung PLUT KUMKM Biak Numfor, Kompleks Pasar Panir Fandoi, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Selasa (7/5/2024).

Selain MBloc, ada juga PosBloc dan Sarinah yang 100 persen memasarkan produk-produk berkualitas dari UMKM. Artinya, kata MenkopUKM, produk UMKM bisa juga bergengsi tak kalah dengan pusat-pusat perbelanjaan modern tergantung kemasannya.

“Produk UMKM itu banyak yang unggul. Maka, harus dikelola dengan baik agar tidak kalah dengan brand-brand besar,” ucap Menkop Teten dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.com, Selasa (7/5/2024).

Menkop Teten juga merujuk sejarah keberhasilan Google, Facebook, dan Twitter, yang dimulai dari co-working space, tempat kumpulnya anak-anak muda menjadi ide bisnis kemudian terhubung ke pembiayaan dan investor.

MenkopUKM berharap, PLUT dijadikan sebagai tempat belajar dan wadah bertemunya ide-ide kreatif (working space). “Dan Biak memiliki bahan baku kelas premium yang bisa dikembangkan. Salah satunya, ikan tuna yang bisa dijadikan bahan baku sushi dan sashimi,” katanya.

Kesempatan sama, Staf Khusus Menkop dan UKM Fiki Satari menambahkan, semangat berkolaborasi harus terus digelorakan untuk menggali dan mengembangkan potensi ekonomi di suatu daerah. Keberadaan gedung PLUT KUMKM jangan terjebak menjadi milik pemerintah, harus fleksibel.

“Harus kita optimalkan bersama. Terutama, harus dimanfaatkan pelaku UMKM untuk membangun dan mengembangkan produk unggulan daerah,” kata Fiki yang juga sebagai Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN).

Kehadiran PLUT harus mampu menghubungkan para pelaku UMKM di PLUT seluruh Indonesia. Baik dari sisi produk bahan baku, pemasaran produk, dan sebagainya. “Contoh, kita sudah bekerja sama dengan 134 hotel berbintang seluruh Indonesia. Mereka itu bisa sebagai offtaker dari produk-produk yang dihasilkan UMKM,” ujar Fiki. (smr)

Pos terkait