Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan, peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2025 menjadi sejarah penting dalam perjalanan koperasi Indonesia. Pasalnya terdapat dua momentum penting dalam Perayaan Harkopnas tahun ini.
Semarak.co – Budi Arie menjelaskan dua momentum tersebut yaitu bertepatan dengan Hari Koperasi Internasional dan dalam puncak perayaan Harkopnas juga dilakukan peluncuran 80 ribu lebih Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih.
“Kita harus memaknai puncak Harkopnas 2025 ini sebagai penanda gerakan ekonomi rakyat bergerak bangkit dan kita semua menuju Indonesia Emas 2045 dengan pondasi ekonomi tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik Redaksi semarak.co, Minggu sore (20/7/2025).
Terkait peluncuran 80 ribu Kopdes/ Kel Merah Putih, Menkop menegaskan koperasi di Indonesia babak baru dari transformasi besar koperasi nasional dimana pada chapter pertama proses pembentukan melalui musyawarah desa khusus (musdesus) telah terlewati.
Secara rinci saat ini telah terbentuk 81.148 unit koperasi telah terbentuk dimana hampir seluruhnya sudah memiliki Badan Hukum resmi dari Kementerian Hukum Republik Indonesia (RI).
“Ini sudah memenuhi target yang diperintahkan Presiden (sebanyak 80.000 unit) kepada kami semua. Karena itu, mulai hari ini kita mengawali chapter kedua, yaitu pengoperasian Kopdes/ Kel Merah Putih di seluruh Indonesia,” kata Menkop.
Budi Arie menyadari, operasionalisasi Kopdes/ Kel Merah Putih akan menghadapi berbagai tantangan. Namun diyakini, kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, seluruh hambatan dapat dikelola dan ditangani dengan baik sehingga Kopdes dapat memberikan manfaat besar kepada masyarakat.
Untuk menjamin program Kopdes/Kel Merah Putih dapat berjalan baik dan berkelanjutan, Kemenkop menyusun lima langkah strategis, yaitu pertama, penguatan sistem dan digitalisasi. Kedua, inkubasi koperasi lewat manajer profesional. Ketiga, peningkatan kapasitas SDM koperasi.
“Keempat, memperkuat pengawasan partisipatif dari anggota koperasi. Kelima membangun jaringan koperasi nasional yang terintegrasi dari desa hingga pusat,” ujar Budi Arie.
Sebagai upaya menyiapkan ekosistem ini, Kementerian Koperasi bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam hal pelatihan, modul, dan sertifikasi bagi para pengelola koperasi.
“Kami sudah melakukan pelatihan-pelatihan, kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan karena mereka punya balai-balai. Menyiapkan modulnya, menyiapkan sertifikasinya karena beberapa keahlian itu memerlukan sertifikasi,” ujarnya.
Menkop kembali menegaskan bahwa salah satu misi utama Kopdes/ Kel Merah Putih adalah mengentaskan kemiskinan ekstrem di desa-desa. Pemerintah berharap koperasi menjadi garda terdepan dalam menciptakan peluang ekonomi lokal yang inklusif.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono membenarkan, Harkopnas 2025 jadi momen paling bersejarah bagi Indonesia karena bertepatan dengan peluncuran program strategis nasional 80 ribu Kopdes/ Kel Merah Putih.
“Tahun 2025 ini adalah hari Koperasi yang jadi momentum kebangkitan Koperasi dan momentum bagi bergeloranya lagi tentang sistem ekonomi Pancasila karena Presiden akan memulainya dari launching 80 ribu Kopdes ini menjadi awal dari sebuah perubahan,” ujarnya.
Koperasi diyakini bakal menjadi alat untuk mewujudkan keadilan sosial, terutama melalui Kopdes/ Kel Merah Putih. Kopdes/ Kel Merah Putih ini akan memiliki unit usaha/ gerai-gerai sebanyak tujuh unit yang menjadi keharusan (mandatori). (hms/smr)





