Menkop Budi Arie Hadiri Kick Off Program Makan Bergisi Gratis di SD Angkasa 5 Halim Jakarta Timur

Menkop Budi Arie Setiadi (paling kanan) memantau distribusi makanan untuk program Makan Bergizi Gratis dalam kick off atau peluncuran program MBG perdana di SD Angkasa 5 Halim Perdanakusuma, Pondo Gede Jakarta Timur, Senin (6/1/2025). Foto: humas Kemenkop

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menghadiri kick off atau peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di SD Angkasa 5 Halim Perdanakusuma, Pondo Gede Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).

semarak.co-Dalam program MBG yang dimulai secara perdana di 2025, Menkop Budi Arie secara khusus juga memantau secara langsung Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) mulai dari dapur hingga distribusi kepada anak-anak sekolah penerima manfaat.

Bacaan Lainnya

“Program MBG ini adalah program strategis bagi masyarakat Indonesia untuk kita menuju Indonesia Emas tahun 2045. Untuk itu kita semua harus gotong royong, kerja sama dan semangat untuk tolong menolong agar program MBG ini terwujud,” kata Menkop Budi Arie dalam sambutan.

Hadir juga dalam kick off Program MBG ini Sekeretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Kemenkop Panel Barus, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma TNI AU. Marsma TNI Muzafar, Irjen AU Marsda Jemy, dan Chef Profesional dari Unit Pelayanan Mitra Lanud Halim Perdana Kusuma Jonny Kusuma Hadi.

Dalam program MBG ini, Menkop Budi Arie menegaskan, ada empat tujuan utama yang disasar yaitu penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan dan menggerakkan ekonomi rakyat.

“Dari program MBG ini kita berharap nantinya akan memiliki generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, bugar, cerdas dan ceria,” kata Menkop Budi Arie dirilis humas Kemenkop usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Senin sore (6/1/2025).

Menkop Budi Arie menjelaskan dalam program MBG ini pemerintah telah menganggarkan Rp71 triliun hingga akhir tahun 2025 dengan target penerima manfaat mencapai 19,47 juta orang. Sementara pemenuhan bahan baku untuk program tersebut dipastikan koperasi-koperasi produksi di seluruh Indonesia siap memasoknya.

“Koperasi-koperasi sektor produksi di seluruh Indonesia siap untuk men-supply kebutuhan dapur MBG dengan berbagai komoditas seperti beras, ikan, telur, ayam, sayur, susu, daging dan buah-buahan,” kata Menkop Budi Arie.

Kemenkop sebagai Kementerian yang berfokus pada upaya pengembangan koperasi terus mendorong koperasi-koperasi di Indonesia dapat menjadi bagian utama dari pelaksanaan program MBG ini.

Hasil uji coba yang dilakukan beberapa koperasi di Indonesia menunjukkan bahwa koperasi siap menjadi badan usaha rakyat yang berhasil dalam menjalankan program MBG. Saat ini terdapat 1.336 unit koperasi di Indonesia yang diarahkan untuk terlibat dalam program MBG ini.

Beberapa dari koperasi tersebut telah diusulkan untuk menjadi mintra unit pelayanan untuk program tersebut dengan pendampingan yang ketat untuk melakukan standarisasi dapurnya dengan BPOM agar siap sebagai pengelola SPPG sesuai dengan standar.

“Peran koperasi di dalam MBG antara lain mendukung petani, nelayan, dan peternak lokal sebagai penyedia bahan pangan bergizi, mengelola Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) dan distribusi logistic,” ujar Menkop Budi Arie yang mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo).

Menkop Budi Arie berharap sinergi dan kerjasama dengan multi pihak dapat terus dilakukan untuk memastikan program MBG ini dapat terlaksana dengan baik di seluruh wilayah di Indonesia. Dipastikan koperasi siap menjadi suplier bahan baku program MBG hingga manajemen distribusi sehingga dapat sampai ke penerima manfaat dengan baik.

“Kolaborasi pemerintah bersama multisektoral diperlukan untuk kesuksesan implementasi program MBG ini. Dengan seluruhnya menggunakan bahan baku lokal sehingga dapat menggerakan ekonomi masyarakat,” ucap Menkop Budi Arie.

Menkop Budi Arie juga memastikan untuk pengadaan baku semuanya merupakan produk dalam negeri atau tidak ada impor. Hal ini dimaksudkan agar perputaran ekonomi masyarakat bisa berputar dan memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian wilayah.

“Ini akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat karena ini yang bergerak adalah ekonomi bawah, jadi misalnya petani akan bersemangat karena ada offtakernya yaitu Badan Gizi Nasional atau BGN,” kata Menkop Budi Arie.

Chef Profesional dari Unit Pelayanan Mitra Lanud Halim Perdana Kusuma Jonny Kusuma Hadi mengatakan dalam memenuhi program MBG ini tidak ada kendala yang berarti. Menu makanan yang disajikan dipastikan telah memenuhi standarisasi yang ditetapkan oleh BGN.

“Tidak ada kendala dan untuk menu kami mengajukan ke BGN setelah diverifikasi tim ahli gizi dan disahkan oleh BGN. Untuk saat ini, kami telah memproduksi 1.500 paket MBG yang dibagikan kepada anak sekolah di sekitar Lanud Halim Perdana Kusuma,” ujar Jonny.

Ditambahkan Jonny, untuk selanjutnya akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 11 ribu paket MBG sesuai dengan geospasial yang menjadi cakupan wilayah kerjanya. “Jadi nanti akan ada dapur tambahan untuk memenuhi cakupan wilayah distribusi yang menjadi tanggung jawab kami,” pungkasnya. (smr)

Pos terkait