Menko PMK: Orkestra Besar Indonesia-ASEAN untuk Pembangunan Manusia

Menko PMK Pratikno saat menghadiri Conference on the Future of ASEAN Human Development (AHDO) di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya orkestrasi pembangunan manusia antara Indonesia dan ASEAN menuju 2045.

Semarak.co – Pratikno menyampaikan, Visi Indonesia Emas 2045 dan Visi Komunitas ASEAN 2045 bukanlah dua mimpi terpisah, melainkan satu simfoni besar yang harus dimainkan secara harmonis.

Bacaan Lainnya

“Bayangkan sebuah orkestra besar. Bukan hanya satu musisi, bukan hanya satu instrumen, melainkan ribuan yang bermain selaras. Itulah masa depan yang sedang kita bangun bersama,” ujarnya pada Conference on the Future of ASEAN Human Development (AHDO) di Jakarta, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media PMK, Kamis (11/9/2025).

Pratikno menyampaikan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN. Maka itu, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk terus mengarusutamakan agenda pembangunan manusia dalam berbagai dokumen ASEAN serta berbagi pengalaman melalui program unggulan di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.

Ia pun membagikan pengalaman Indonesia dalam mengakselerasi pembangunan manusia, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, revitalisasi sekolah, digitalisasi pendidikan, hingga Sekolah Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat. Program-program tersebut, menurutnya, bukan hanya instrumen nasional tetapi bagian dari simfoni kolektif ASEAN.

“Program-program ini bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi ASEAN dalam memperkuat ketahanan manusia dan pembangunan inklusif,” tuturnya.

Menurutnya, kekuatan ASEAN bukan semata karena besarnya pasar, melainkan semangat dan cita-cita bersama. Pada 2045, saat Indonesia memasuki era keemasan, ASEAN juga menapaki visinya sebagai kawasan yang tangguh, inovatif, dan berpusat pada manusia.

Pratikno mengajak seluruh negara ASEAN memperkuat sinergi pembangunan manusia yang berkelanjutan. “Mari kita tulis babak baru ini bukan dengan nada terpisah, tetapi dengan harmoni. Satu visi, 700 juta suara. Saya percaya, simfoni kemitraan Indonesia dan ASEAN akan menginspirasi dunia,” pungkasnya. (hms/smr)

Pos terkait