Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengapresiasi Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Rukun Jaya Makmur Desa Kemiri, Kabupaten Malang, yang berhasil menggunakan dana desa untuk ketahanan pangan.
Semarak.co – Menurutnya, dua puluh persen alokasi dana desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan memang harus digunakan untuk produktivitas ekonomi, sehingga dana yang digunakan tidak sekali pakai langsung habis.
“Ini yang saya maksud 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan itu dibeginikan. Jadi jangan sekali pakai, kalau ini kan di putar. Ini bisa menyerap tenaga kerja, bisa menghasilkan uang, memperindah desa, pemberdayaan masyarakat, banyak manfaatnya,” ungkapnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Kemendesa 2025, Sabtu (28/6/2025).
Yandri juga mengapresiasi BUM Desa Rukun Jaya Makmur Kemiri yang menggunakan cara tumpang sari dalam bercocok tanam. Di lahan yang digunakan oleh BUM Desa Rukun Jaya Makmur, setidaknya ada empat jenis tanaman yang ditanam dalam satu lahan di waktu yang sama.
Sistem ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan secara lebih efisien, meningkatkan hasil panen, mengurangi risiko gagal panen, dan meningkatkan pendapatan petani dan diyakini dapat meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani.
“Ini inovasi yang luar biasa, tumpang sari jeruk, cabai rawit, pokcoy sama bawang merah. Ini belum ada di tempat lain. Dan Pak Kades sudah melakukannya dengan dana desa melalui BUM Desa,” pungkasnya.
Mendes Yandri Berdialog dengan warga di Desa Kucur Malang
Dalam kesempatan itu, Mendes Yandri mengatakan bahwa desa saat ini menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut terbukti dengan di masukkannya desa dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Jadi bapak Presiden Prabowo ini benar-benar desa itu menjadi andalan di Republik Indonesia saat ini, karena ada Asta Cita yang ke-6 Bapak Presiden itu langsung disebut membangun dari Desa,” ujarnya.
Oleh karena itu, desa benar-benar menjadi faktor penting bagi maju tidaknya Indonesia. Dan masyarakat yang tinggal di kaki bukit, kaki gunung, pinggir pantai, pinggir sawah, di gang-gang sempit itu menjadi fokus utama Presiden Prabowo melalui Asta cita yang keenam tersebut.
Apalagi, lanjut Yandri, saat ini program-program yang ada mayoritas berada di desa, seperti halnya Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan juga Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).
Ia menjelaskan, hubungan antara Kopdes Merah Putih dan BUM Desa tidak akan saling mematikan, justru sebaliknya, saling berbagi peran di wilayahnya masing-masing.
“BUM Desa mengelola potensi desa yang sifatnya private usaha, jadi BUM Desa itu misalkan (mengelola) desa wisata, desa ekspor, kemudian perkebunan. Nah kemudian Kopdes di mana? Kopdes nanti fokus usahanya itu untuk kebutuhan pokok, ada gas elpiji 3 kg ada sembako ada pupuk dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam dialog yang berlangsung di pendopo Desa Kucur tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Malang Eko Margianto, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Dau, serta masyarakat setempat.
Turut mendampingi Mendes Yandri dalam kegiatan ini yaitu Dirjen Pembangunan Desa dan Pedesaan Kemendes PDT Nugroho Setijo Nagoro, Staf Khusus Menteri Muhammad Afifuddin Zamroni dan Fahad Attamimi serta Tenaga Ahli Mendes PDT Zainuddin Maliki. (hms/smr)