Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak pemerintah daerah maupun pemerintah desa untuk berkolaborasi dalam menggali potensi daerahnya masing-masing, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat di desa.
semarak.co-Pasalnya, hal itu merupakan indikator utama kemajuan Indonesia, selain menjadi salah satu tolok ukur yang wajib diperhatikan berbagai pihak, sebab Indonesia Emas 2045 butuh beragam peningkatan termasuk menjamin kesejahteraan desa.
“Desa ini menjadi ujung tombak pembangunan kita, maka tagline Kemendes sekarang, Bangun Desa, Bangun Indonesia,” ujar Mendes PDT Yandri saat acara Launching Platform Pelatihan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di lapangan Balai Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Senin (11/11/2024).
Jadi kalau kita membangun desa pastilah otomatis membangun Indonesia. Kemudian Mendes PDT Yandri mengajak seluruh kepala desa agar bahu-membahu melibatkan warga dalam memutuskan kebijakan pembangunan desa, misalnya melalui musyawarah desa (Musdes).
Audiensi publik seperti Musdes ini memungkinkan setiap kalangan dapat berbicara tentang pengalaman, kekhawatiran, dan harapan mereka. Upaya ini juga dapat menciptakan ruang percakapan yang transparan, sehingga bisa dimanfaatkan para pemangku kepentingan,
“Termasuk pemerintah desa, untuk mengidentifikasi solusi dari permasalahan sosial-ekonomi yang ada. Nah, membangun desa itu tidak bisa hanya mengandalkan kepala desa sendiri,” ujar Mendes PDT Yandri dirilis humas Kemendes PDT usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Senin malam (11/11/2024).
Atau kalau ada persoalan hanya menyalahkan kepala desa sendiri. “Gak bisa pak, kita harus bersatu padu, harus bahu-membahu. Karena semua persoalan itu banyak di desa. Pengangguran banyak di desa. Kemiskinan banyak di desa. Persoalan kenalan remaja sekarang banyak di desa. Dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Mendes PDT Yandri juga menjabarkan, bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam mencapai kemandirian pangan dan air, khususnya di desa. Untuk mewujudkan tujuan mulia ini, pemerintah telah merumuskan visi yang ambisius, yaitu Desa Daulat Pangan di 2030.
Visi ini, kata Mendes Yandri, bertujuan untuk menghapuskan kelaparan dan memastikan bahwa setiap desa di Indonesia memiliki cadangan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya, termasuk menyukseskan cita-cita pemerintah untuk swasembada pangan.
“Tetapi di sisi lain, desa itu mengandung makna yang sangat tinggi, buat kehebatan republik yang kita cintai ini. Di desa lah tempat lumbung pangan, di desalah tempat ketahanan energi, atau swasembada air. Di desalah tempat produk-produk yang bisa diolah dalam rangka hilirisasi,” pungkas mantan Ketua Komisi VIII DPR RI dan mantan Wakil Ketua MPR RI.
Hadir mendampingi Kepala BPSDM Kemendes PDT Luthfiyah Nurlaela serta Staf Ahli Menteri Ansar Husein, Staf Ahli Yusep Fatria, dan beberapa pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDT. (yat/hms/smr)