Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto hadiri peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan di Desa Bulakan, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten, Rabu (20/11/2024).
semarak.co-Mendes PDT Yandri menyebut kegiatan ini sangat bersejarah dan memulai program Ketahanan Pangan ini dari Banten, Tanah Para Jawara. Program Ketahanan Pangan ini telah didukung penuh Kementerian Pertanian dan TNI/Polri dengan adanya Gugus Tugas ini.
“Ini menandakan jika kerja kita benar dan kerja ikhlas. Kekurangan kita sudah tidak ada lagi, dari sisi SDM sudah luar biasa dan Sumber Daya Alam tidak terhingga,” kata Mendes PDT Yandri dirilis humas Kemendes PDT usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Kamis (21/11/2024).
Untuk itu, Mendes PDT Yandri mengajak seluruh warga desa untuk kerja keras membangun desa karena 73% penduduk Indonesia itu ada di desa. Jika bangun desa, kata Mendes Yandri, maka kita telah membangun Indonesia.
Selain itu, Mendes PDT Yandri mengajak untuk menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto yaitu Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan. Mendes Yandri pun kembali mengajak para sarjana untuk kembali membangun desa dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh desa. “Mari kita bangun desa, mari jadi orang desa tapi penghasilan lebih dari orang kota,” katanya.
Mendes Yandri berharap nantinya desa bisa mengambil bagian dalam program besar Presiden Prabowo yaitu Makan Bergizi Gratis. Desa tidak boleh jadi penonton jadi harus mengambil peran dengan produk unggulan yang dimiliki. Mendes Yandri optimistis jika kerja keras dan kolaborasi yang dilakukan ini maka Ketahanan Pangan di Indonesia bisa diwujudkan.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan siap memberikan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diminta Gugus Tugas Polri dalam mendukung ketahanan pangan. Mentan Amran mengatakan, mulai Januari 2025 pihaknya akan memberikan 1.000 alsintan.
Mentan Amran menegaskan jika pihaknya telah memastikan jika petani cukup perlihatkan KTP untuk dapatkan pupuk. Pada kesempatan ini, Mendes Yandri, Mentan Amran, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Kapolda Banten Suyudi Ario Seto, dan sejumlah pihak melakukan penanaman perdana jagung.
Evaluasi Akhir Program TEKAD, Mendes Yandri Minta Transparansi secara Total
Di bagian lain dirilis humas Kemendes PDT sebelumnya, Mendes PDT Yandri Susanto menjelaskan bahwa dalam mengevaluasi terkait transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran menjadi aspek penting yang harus diperhatikan secara detail dan menyeluruh.
Sebab keberhasilan program pemberdayaan masyarakat ini tidak hanya diukur dari mengapresiasi hal positifnya saja, namun jumlah anggaran yang digunakan, dan sejauh mana efisiensi anggaran tersebut dialokasikan, adalah substansi penting dalam mengevaluasi program.
“Kita tidak perlu takut terhadap hal-hal yang mungkin harus kita perbaiki. Kalau yang sudah baik biasa itu, puja-puji itu biasa,” kata Mendes Yandri saat membuka Workshop Nasional Evaluasi Akhir Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (19/11/2024).
“Tapi bagaimana kita mengukur kejujuran kita menjadi landasan posisi kita ke depan Maka evaluasi akhir ini untuk menatap program TEKAD ke depan melalui pembiayaan IFAD ini, sejatinya detail, terstruktur, jujur apa adanya,” demikian Mendes PDT Yandri menambahkan.
Mantan Wakil Ketua MPR RI ini melanjutkan, kurangnya transparansi juga dapat menimbulkan ketidakpuasan dan protes, yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan penerapan program di tengah-tengah masyarakat.
Di sisi lain, menurut Mendes PDT Yandri, kejujuran dalam transparansi pendampingan berbasis pemberdayaan masyarakat ini merupakan cara efektif membangun legitimasi kebijakan tersebut di mata warga desa.
“Kalau kita melihat dengan kacamata kejujuran itu, insyaallah kita bisa menapaki kebahagiaan setapak demi setapak untuk membahagiakan desa-desa yang kita lakukan program TEKAD ini,” beber mantan Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN.
Mendes Yandri juga menegaskan agar evaluasi program TEKAD tersebut dilakukan secara maksimal dan serius. Khususnya dalam bidang di mana kebijakan yang diambil mungkin kontraproduktif, sehingga melibatkan pengorbanan jangka pendek.
Sehingga indikator pencapaian program TEKAD itu dapat dimanfaatkan menjadi rumusan masalah demi mewujudkan kemaslahatan warga pada program pendampingan desa dalam target jangka panjang.
“Keterlibatan pihak lain, seperti Bank Mandiri atau perusahaan-perusahaan lain melalui dana CSRnya, atau melalui pendampingan peningkatan pemberdayaan manusia. Jadi saya minta betul Bu Harlina, evaluasi ini bukan sekedar basa-basi. Bukan hanya puja-puji, bukan hanya kita bisa menghabiskan anggaran, lalu setelah itu tak ada jejaknya,” pungkasnya.
Hadir Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakhrulloh dan hadir mendampingi Mendes Yandri, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, dan Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, serta beberapa jajaran pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDT. (fir/ya/hms/smr)