Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi terbentuknya relawan Desa Tanggap Bencana (Destana) di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
semarak.co-Relawan Desa Tanggap Bencana berperan penting dalam memberikan pertolongan pertama dan bantuan darurat kepada korban bencana sebelum bantuan resmi dari pemerintah atau lembaga lainnya tiba.
“Saya sangat mengapresiasi, dan saya berharap ini dilanjutkan,” ujar Mendes PDTT Halim saat menjadi keynote speaker sekaligus membuka lokakarya dan pelatihan relawan Destana di Agrowisata Sumber Celeng, Jombang, Rabu (14/5/2023).
“Nanti setelah kegiatan ini, pada tahapan berikutnya, karena ini yang pertama kali saya temukan di Indonesia pada level kecamatan. Maka setelah ini saya akan melaksanakan lomba mitigasi bencana khusus di Kecamatan Diwek,” demikian Mendes Halim dirilis humas Kementerian Desa (Kemendes) PDTT usai acara melalui WAGroup Rilis, Kamis (15/6/2023).
Karena itu, sebagai bentuk apresiasi serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, Mendes Halim akan menggelar lomba mitigasi bencana di Kecamatan Diwek. Apalagi Destana yang ada di Kecamatan Diwek, Jombang ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.
“Kecamatan Diwek akan diadakan lomba mitigasi bencana alam maupun non-alam, termasuk bencana sosial. Saya siapkan hadiah Rp1 Miliar untuk lomba ini. Mudah-mudahan ini menjadi memotivasi dan akan saya gaungkan ke seluruh Indonesia bahwa mitigasi bencana terbaik ada di kecamatan Diwek,” sambung Gus Halim, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut Gus Halim mengatakan, kegiatan tanggap bencana pada level desa merupakan sebuah keniscayaan. Menurutnya, masalah bencana selalu ada di mana pun, di semua level. Bahkan, banyak bencana justru itu ada di level desa.
Namun kata Gus Halim wilayah-wilayah desa butuh penanganan yang agak masif dalam pada sisi mitigasi. Selain itu, jika bicara bencana, jangan hanya mengasosiasikan pada bencana alam, tapi juga bencana non-alam dan bencana sosial.
Oleh karena itu, Ia berharap agar penanggulangan bencana dapat dimulai dari mitigasi dan tidak hanya fokus kepada bencana alam, tapi juga bencana non-alam dan bencana sosial.
Mitigasi dalam hal ini adalah bagaimana memberikan satu pemahaman yang utuh kepada masyarakat tentang situasi yang memungkinkan terjadinya bencana, sehingga ketika ada situasi-situasi yang seperti itu, warga masyarakat langsung menyiapkan evakuasi termasuk jalur evakuasinya.
“Nah, Destana ini akan sangat strategis posisinya di Diwek ini, bukan hanya membayangkan atau mengantisipasi terjadinya kebakaran, terjadinya angin puting beliung dan mengantisipasi berbagai hal. Memang kunci utama di dalam penanganan bencana itu adalah mitigasi,” imbuh Gus Halim.
Nah saya berharap juga ada mitigasi bencana sosial, misalnya bagaimana pengawasan masyarakat terhadap lingkungan pesantren,” ungkapnya. Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kepala desa dan sekretaris desa se-kecamatan Diwek. Selain itu, juga dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Jombang serta warga masyarakat Kecamatan Diwek. (rif/hms/smr)