Menbud Fadli Zon Nilai Pentas Teater Imam Al-Bukhari dan Sukarno Jadi Simbol Eratnya Hubungan Budaya Indonesia–Uzbekistan

Menbud Fadli Zon (pakai jas) memberi selamat kepada para pemain usai pentas teater Imam Al-Bukhari dan Sukarno di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa malam (15/4/2025) diproduksi Yayasan Bumi Purnati bersama Teater Katakkurgan dari Uzbekistan. Foto: dok PWI Pusat

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon memuji pentas teater Imam Al-Bukhari dan Sukarno sebagai simbol kuat kolaborasi budaya Indonesia dengan Uzbekistan. Pertunjukan ini dinilai Menbud Fadli Zon menghadirkan perpaduan sejarah dan seni yang menyentuh dan mempererat hubungan antarbangsa.

Semarak.co-Pementasan digelar di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa malam (15/4/2025) diproduksi Yayasan Bumi Purnati bersama Teater Katakkurgan dari Uzbekistan.

Bacaan Lainnya

Kisahnya menghadirkan pertemuan simbolik dua tokoh besar yang mewakili semangat keilmuan dan perjuangan lintas zaman dan budaya. Pertunjukan ini luar biasa. Ia menjadi jembatan budaya yang menyambungkan Indonesia dan Uzbekistan, dua bangsa yang punya kedekatan sejarah dan nilai.

“Ia menyinggung kunjungan Bung Karno ke makam Imam Al-Bukhari tahun 1956 sebagai tonggak sejarah penting yang kini dihidupkan kembali lewat panggung teater,” terang Menbud Fadli Zon dirilis melalui WAGroup Pengurus PWI Pusat 2023-2028, Rabu (16/4/2025).

Pertunjukan ini merupakan kelanjutan dari tiga pementasan yang lebih dulu digelar di Uzbekistan pada 2024. Fadli berharap semangat kerja sama ini terus ditumbuhkan lewat seni dan budaya yang membangun pemahaman lintas negara dan generasi.

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut hadir dan menyebut pementasan ini sebagai jembatan sejarah dan perasaan. Megawati memuji para seniman dari kedua negara, terutama penulis naskah Ahmad Fauzi dan Valikhon Umarov, yang disebutnya menulis sejarah dengan tinta seni dan jiwa.

Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov mengingatkan bahwa Bung Karno adalah pemimpin asing pertama yang menziarahi makam Imam Al-Bukhari. Momen itu menjadi dasar kuat persahabatan kedua negara.

Diketahui pementasan ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Gubernur DK Jakarta Pramono Anung, Rano Karno, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.

Pertunjukan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman sejarah, nilai Islam yang inklusif, serta peran budaya sebagai jembatan diplomasi antarbangsa. (smr)

Pos terkait