Menag Yaqut Bercanda, Politisi PKB Jazilul Jawab: Politik Harus Mengedepankan Gagasan Bukan Identitas

Wakil Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid. Foto: internet

Wakil Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid angkat bicara terkait candaan yang dilontarkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengenai pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disebut AMIN.

semarak.co-Jazilul menekankan pentingnya menjaga bahasa yang digunakan pejabat negara, terutama yang membidangi agama usai mengikuti rapat gabungan DPP PKB dan DPP NasDem di Kantor DPP PKB Jalan Raden Saleh Jakarta Pusat, Rabu malam (13/9/2023).

Bacaan Lainnya

“Candaan yang dilontarkan (Menag Yaqut) terkait pasangan AMIN yang merupakan akronim dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar seharusnya membuat kita semua lebih waspada dalam menggunakan bahasa, terutama pejabat negara. Apalagi yang membidangi agama,” sindir Jazilul dilansir pojokbaca.id – Rabu, 13 September 2023 | 22:38 WIB.

Jazilul menegaskan bahwa dalam dunia politik, terutama dalam momen politik seperti ini, bahasa yang digunakan oleh pejabat negara harus lebih bijak. “Bagi kami, politik harus mengedepankan gagasan, visi, dan misi. Tidak boleh memunculkan politik identitas yang memecah belah Masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan Jazilul, “Kita harus menghindari penggunaan istilah-istilah merendahkan seperti ‘kampret’ dan ‘cebong’, terutama dalam konteks agama. Jadi penting menjaga kerukunan umat beragama dalam momen politik.”

Ia menekankan bahwa pejabat yang membidangi agama seharusnya menjadi teladan yang baik dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Agama adalah sumber inspirasi kebaikan. “Janganlah menggunakan agama untuk memecah belah, terutama dalam konteks politik,” ujarnya.

Penggunaan kata AMIN yang sering kita dengar saat beribadah di masjid adalah suatu ritual agama yang harus dihormati bukan diplesetkan atau dibid’ahkan. Sebelumnya, Menag Yaqut bercanda saat dalam sambutan membuka orientasi di Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Jawa Timur, Rabu pagi (13/9/2023).

Menag Yaqut menyebut nama dari Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) Prof Amin Suyitno. Dalam bahasa yang penuh humor, Yaqut bertanya kepada Prof Amin, Prof Amin Suyitno, ini aminnya tambahan atau sudah lama pak? Karena lagi ramai ini amin-amin, lagi ramai yang sontak mengundang tawa hadirin.

Tidak berhenti di situ, Menag Yaqut kemudian melanjutkan candanya tentang nama Amin. “Lalu, pertanyaannya apakah nama Amin terkait dengan Anies-Cak Imin? Saya nggak tahu ya, saya curiga, biasanya panggil Pak Yitno, bukan Amin Suyitno. Jangan-jangan ada capres singkatannya amin,” katanya.

Pernyataan tersebut mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Ada yang menganggapnya sebagai candaan yang menghibur, tetapi ada juga yang merasa bahwa candaan tersebut tidak pantas, terutama jika melibatkan unsur agama dalam konteks politik.

Kembali Jazilul menyimpulkan pernyataannya dengan pesan kepada semua pejabat negara, khususnya yang membidangi agama untuk lebih bijak dalam menggunakan bahasa dan menghindari penggunaan agama sebagai alat untuk mencapai tujuan politik.

“Saya berharap agar pejabat negara, terutama yang membidangi agama, bisa menjadi contoh membangun kerukunan umat beragama dalam momen politik seperti ini. Mari kita hindari penggunaan kata-kata yang dapat menimbulkan kebingungan atau bahkan konflik di tengah masyarakat,” tutup Jazilul. (net/pbi/smr)

 

sumber: pojokbaca.id di WAGroup Jurnalis Kemenag (postRabu13/9/2023/oebay)

Pos terkait