Menag Yaqut Bantah Jokowi AntiIslam Usai Larang Acara Buka Bersama, Rocky Gerung: Tanda Ketidakpercayaan Publik

Rocky Gerung. Foto: internet

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menepis anggapan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) antiIslam usai melarang buka bersama (bukber) bagi pejabat dan pegawai pemerintah alias Aparat Sipil Negara (ASN). Menag Yaqut menegaskan, Jokowi selalu perhatian kepada umat Islam.

semarak.co-“Oh nggak dong, masa buka bersama, nggaklah, presiden sangat concern terhadap Islam, nggak ada. Presiden itu sangat perhatian dengan umat Islam,” bantah Menag Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023) dilansir lensaislam.com, 3/24/2023 09:56:00 pm.

Bacaan Lainnya

Menurut Menag Yaqut, arahan Presiden Jokowi itu bukan merupakan sebuah larangan buka puasa bersama. “Itu bukan larangan tetapi arahan dari presiden karena melihat kondisi situasi kita sebagai anak buah ya pasti akan mengikuti,” ujar Menag Yaqut yang masih Ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Anshor, organisasi kepemudaan sayap PBNU.

Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyarankan Jokowi tidak melarang kegiatan buka bersama selama Ramadan 1444 H, termasuk di lingkungan instansi pemerintah. Yusril menilai larangan yang disampaikan dapat dijadikan bahan untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi.

“Saya khawatir surat tersebut dijadikan sebagai bahan untuk menyudutkan pemerintah dan menuduh pemerintah Presiden Jokowi anti-Islam,” ujar Yusril, pakar hukum tata negara dalam keterangan tertulis beredar di kalangan wartawan.

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut larangan pemerintah terhadap pelaksanaan buka puasa bersama (bukber) bagi para pejabat dan ASN tidak memiliki argumentasi pendukung yang masuk akal.

Mengenai hal ini, Rocky menyampaikan, kini ketidakpercayaan publik terhadap argumentasi dari kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalami peningkatan. Apalagi dengan adanya koreksi atau klarifikasi kebijakan yang dilakukan pihak Istana.

“Ini satu tanda sosiologis pertama ketidakpercayaan publik itu naik terus. Jadi apa pun yang diucapkan sebagai argumen dari Presiden Jokowi dan cunguk-cunguknya ini, cunguk artinya orang yang terus-menerus menjilat Pak Jokowi dengan melakukan semacam revisilah koreksi, klarifikasi, tetap yang disasar presiden Jokowi,” ujar Rocky.

“Karena ini soal larangan berbuka puasa yang secara tradisional dianggap sebagai upaya untuk mengakrabkan persahabatan, kekeluargaan,” ujar demikian Rocky melanjutkan seperti dalam video yang diunggah akun YouTube miliknya berjudul LARANG ASN BUKA BERSAMA. PEMERINTAH JOKOWI MAKIN ANTI ISLAM? dikutip Sabtu (25/3/2023).

Merujuk pada kebijakan yang dimaksud, sebelumnya, larangan berbuka puasa bersama tidak secara khusus diperuntukkan bagi ASN, namun setelah mendapat atensi publik, larangan tersebut dikoreksi menjadi larangan berbuka puasa bersama bagi ASN dengan alasan terkait penyebaran pandemi Covid-19 dan mencegah terjadinya pamer harta.

“Argumen yang diucapkan pemerintah itu yang enggak masuk akal. Pemerintah kini telah kehilangan kemampuan dalam membuat alasan yang jelas terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan, terutama terkait dengan hal yang meyakinkan public,” sindir ahli filsafat dari Universitas Indonesia (UI) Depok.

Apalagi soal acara perkumpulan, lanjut dia, Presiden Jokowi secara pribadi telah memberikan arahan untuk masyarakat kembali beraktivitas seperti biasanya pascapandemi Covid-19. Kelihatannya pemerintah kehilangan kemampuan untuk meyakinkan kebijakan Presiden Jokowi.

“Buat apa melarang sesuatu yang sudah menjadi tradisi, kebudayaan, dan tidak punya efek atas Covid. Lain kalau pesta perkawinan yang mengundang 5.000 orang itu pasti, atau perkumpulan macam-macam itu, pagelaran musik segala macam. Kita mau ingatkan, Pak Jokowi sendiri dan Pak Luhut juga mengatakan udah kumpul aja, biasa-biasa aja,” ujarnya.

Jokowi saat ini tidak memiliki kemampuan dan kekuasaan untuk memberi argumentasi yang masuk akal. Hal ini memicu terjadinya perdebatan di ruang publik. Saat ini dengan kepercayaan publik yang semakin menurun, segala hal yang berasal dari Istana telah diabaikan oleh masyarakat, termasuk soal larangan buka puasa bersama baru-baru ini. (net/wec/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *