Menag Nasaruddin Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina, BAZNAS Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp112,1 Miliar

Menag RI Prof. Nasaruddin Umar memberi sambutan sekaligus membuka BAZNAS International Forum yang diselenggarakan BAZNAS RI secara daring (dalam jaringan) atau online dan luring (tatap muka) di Marlynn Park Hotel Jakarta Jl Hasyim Ashari Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024). Foto: humas Kemenag

Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI) terus melanjutkan penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina sehingga total mencapai Rp112,1 miliar. Pendistribusian dilakukan bersama Bayt Zakat wa Shadaqat, Mishr Khair Foundation, Shuna’a Al Hayah.

semarak.co-Selanjutnya Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), Palestine Cancer Foundation, Hayrat Yardim Turkiye serta United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). Ini sebagai wujud solidaritas masyarakat Indonesia terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.

Bacaan Lainnya

Menteri Agama (Menag) RI Prof. Nasaruddin Umar hadir membuka BAZNAS International Forum yang diselenggarakan BAZNAS RI secara daring (dalam jaringan) atau online dan luring (tatap muka) di Marlynn Park Hotel Jakarta Jl Hasyim Ashari Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

Ikut hadir Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta, Ketua Komisi VIII DPR RI H. Marwan Dasopang, perwakilan mitra Bayt Zakat wa Shadaqat Prof. Sahar Nasr, Mishr Khair Foundation Mr. Amr Mamdouh Sayed Mesilhy, Shuna’a al-Hayah Hamed Ibrahim Hamed Abdelmonem.

Kemudian Director of Warehouses and Procurement JHCO Wesam Nizar Odeh Aisaka, Director Fundraising and Development Department King Hussein Cancer Foundation Madeleine el-Sallag, Vice President Hayrat Yardim Turkiye Abdullah Ay, Head of Donor Relations Asia Department of External Relations and Communication UNRWA Jan Patrick Schnell.

Ketua BAZNAS RI Prof. KH. Noor Achmad mengatakan, total keseluruhan bantuan kemanusiaan yang telah, sedang dan akan disalurkan ke Palestina Rp112,1 miliar.  Penyaluran ini mencakup distribusi pangan, layanan kesehatan, dan dukungan perlindungan yang telah berhasil menjangkau banyak masyarakat Palestina,” papar Prof KH Noor dalam sambutan pembukaan.

Menurut Prof KH Noor, penyaluran tersebut telah mencapai target respons darurat awal. Bantuan ini menjadi bukti nyata, besarnya solidaritas masyarakat Indonesia yang sangat peduli terhadap saudara-saudara kita di Palestina.

“Keberhasilan penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina ini tidak terlepas dari pemerintah Indonesia dan organisasi baik di dalam negeri maupun internasional,” imbuh Prof KH Noor seperti dirilis humas Baznas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Selasa sore (19/11).

Lebih dari 30 organisasi kemanusiaan internasional berkolaborasi bersama BAZNAS dalam misi kemanusiaan ini. Kolaborasi lintas negara ini mencerminkan kuatnya solidaritas global terhadap. Selain bantuan darurat, BAZNAS juga telah mempersiapkan program pemulihan dan rekonstruksi untuk Palestina.

“Yakni untuk pemulihan, pembangunan infrastruktur, termasuk rumah sakit, masjid, dan sekolah. Kami ingin memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat Palestina melalui pemberdayaan dan infrastruktur yang memadai,” ungkap Prof KH Noor.

Prof KH Noor menyampaikan, hingga saat total bantuan kemanusian untuk Palestina mencapai Rp300 miliar lebih yang berhasil dihimpun BAZNAS, angka tersebut melampaui target awal sekitar Rp250 miliar.

Selain fokus pada Palestina, Prof KH Noor juga menyoroti program bantuan untuk negara-negara Islam lainnya, seperti Sudan dan Yaman, melalui inisiatif Selamatkan Dunia Islam dari Krisis. Program ini bertujuan untuk merespons berbagai krisis kemanusiaan yang melanda negara-negara Islam.

Di akhir sambutannya, Prof KH Noor menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini. Ia juga menyampaikan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang menegaskan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

“Insya Allah, kami akan terus bergerak bersama masyarakat Indonesia untuk menghadirkan harapan dan solusi nyata bagi Palestina dan dunia Islam lainnya. Forum ini diharapkan menjadi platform yang memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan dampak dari misi kemanusiaan BAZNAS di masa mendatang,” ucapnya.

Di bagian lain dirilis humas Kemenag, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyerukan pentingnya perjuangan kolektif dalam membela hak-hak rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik dan penindasan.

Seruan ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada pembukaan Baznas International Forum yang mengangkat tema Humanitarian Solidarity for Palestina and Islamic World (Solidaritas Kemanusiaan untuk Palestina dan Dunia Islam) yang diselenggarakan BAZNAS RI.

Tampak hadir Duta Besar Uni Emirat Abdulla Salem Al Dhaheri, Duta Besar Jordania Sudqi, Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia Yassir Muhammad Ali, Wakil Duta Besar Malaysia Muhammad Samsuri Bin Ghazali, Wakil Duta Mesir Osama Hamdy, dan Second Secretary Embassy of State Kuwait.

“Ini adalah visi perdamaian yang berakar pada keadilan. Perdamaian yang mengakui hak-hak semua orang,” kata Menag Nasaruddin yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal dalam sambutan seperti dirilis humas Kemenag usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Selasa malam (19/11/2024).

Dilanjutkan Menag Nasaruddin, “Perdamaian di mana Palestina bebas, di mana setiap orang Palestina memiliki kesempatan untuk hidup dengan bermartabat, dan menentukan nasibnya sendiri. Ini adalah masa depan yang harus kita perjuangkan.”

Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa luka-luka Palestina tidak hanya disebabkan oleh konflik terbaru, tetapi merupakan hasil dari ketidakadilan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. “Kita tidak boleh lupa bahwa di balik berita dan angka-angka, ada manusia nyata dengan harapan, mimpi, dan kehidupan yang direnggut oleh kekerasan,” tegasnya.

Menag Nasaruddin lantas mengajak masyarakat untuk tidak hanya bersimpati secara pasif, tetapi aktif mendukung perjuangan Palestina melalui tindakan nyata. “Kita harus berdiri bersama, bahu membahu sebagai warga dunia, bersatu dalam keyakinan bahwa perdamaian itu mungkin,” tuturnya.

“Ini bukan saatnya untuk bersimpati secara pasif, ini saatnya untuk dukungan aktif untuk tindakan kolektif. Masyarakat internasional memiliki kewajiban moral untuk bertindak, bukan dengan retorika saja, tetapi dengan langkah-langkah nyata dan konflik menuju perdamaian,” imbuhnya.

Baik melalui advokasi politik, sambung Menag Nasaruddin, bantuan kemanusiaan, atau upaya untuk mewujudkan revolusi yang adil bagi konflik. Setiap dari kita dapat berkontribusi untuk menyembuhkan luka Palestina.

Dikatakan Menag Nasaruddin, Masjid Istiqlal telah menghimpun dana jamaah Masjid Istiqlal sebesar Rp10 miliar yang akan disalurkan melalui Baznas untuk membantu rakyat Palestina. “Atas nama pribadi dan Kementerian Agama, memohon kepada Bapak-Ibu, agar Indonesia bisa berpartisipasi sangat aktif untuk kemaslahatan saudara-saudara kita yang ada di Palestina,” pungkasnya. (hms/smr)

Pos terkait