Komunitas Salihara telah sukses menggelar pertunjukan pertama di 2025 yang dibuka dengan pertunjukan musik Handaru karya Dinar Rizkianti, Sabtu (8/2/2025) di Teater Salihara. Dalam pertunjukan Handaru yang dibawakan, Dinar mempersembahkan 4 repertoar music.
Semarak.co-Yakni Handaruan, Seah, Suar dan Salah Gumun. Melalui pertunjukan ini, Dinar mencoba menggabungkan antara dua artikulasi dari bunyi dan vokal dan mengupayakan negosiasi dari dua kultur yang berbeda untuk meleburkan fleksibilitas di antara keduanya.
Dorra Farhana, salah satu pengunjung mengatakan kekagumannya terhadap instrumen gesek yang dibawakan oleh Reza Nurdian Hartono dan Ricky Destiawan di violin, Angga Aditia Hardi di viola dan Robby Subarja di cello.
“Quartet string-nya benar-benar hidup! Kami menemukan pengalaman baru di mana kami tidak menyangka bahwa perpaduan antara vokal Sunda dan quartet strings bisa seluas itu,” ujar Dorra yang berprofesi sebagai guru musik.
Ia menonton bersama muridnya untuk memberikan gambaran seperti apa musik bisa menjadi cair dan melebur dalam berbagai bentuk.
Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:00 WIB
Teater Salihara
Kurator Musik Komunitas Salihara Tony Prabowo mengatakan, pertunjukan yang sudah direncanakan dari setahun lamanya ini berangkat dari gagasan musikal pengolahan bunyi pada suara manusia, berdasarkan extended technique ornamentasi pada vokal tradisi Sunda yang diimplementasikan pada dua format musik.
“Yaitu dua vokal dan kuartet gesek, “Pertunjukan ini fokus terhadap eksplorasi bunyi antara kuartet gesek dan vokal sunda yang berangkat dari tradisi Ronggeng Gunung,” tambah Tony dirilis humas Komunitas Salihara usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Selasa (18/2/2025).
Handaru hadir sebagai perayaan kebebasan ekspresi yang memadukan tradisi dan modernitas melalui bunyi-bunyi yang dipadukan secara harmonis–selaras dengan esensi pertunjukan-pertunjukan khas Komunitas Salihara selama ini.
Empat repertoar yang dipersembahkan tidak hanya menghadirkan keindahan musik tetapi juga menggali nilai-nilai budaya dari eksplorasi Dinar sebagai seorang komposer yang telah lama berkutat dengan tradisi Sunda dan instrumen barat lainnya. (smr)
Tentang Komposer
Dinar Rizkianti adalah salah satu pendiri kelompok Perempuan Komponis. Alumni jurusan Seni Karawitan dan pascasarjana Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung 2017. Karya-karyanya banyak mengeksplorasi vokal, berbagai alat tradisi Sunda dan instrumen Barat.
Tentang Komunitas Salihara Arts Center
Komunitas Salihara Arts Center adalah sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta.