Melalui aplikasi BRISPOT proses pengajuan pinjaman di Bank BRI bisa cair dalam hitungan jam di hari yang sama alias satu hari. Pada umumnya pengajuan kredit di bank memerlukan waktu relatif lama.
Itu karena kebutuhan administrasi dan analisa oleh pihak bank. Namun saat ini, proses pengajuan kredit bisa lebih cepat dilakukan Bank BRI dengan melakukan digitalisasi proses bisnisnya.
Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto mengatakan,BRISPOT merupakan sebuah terobosan digital Bank BRI untuk membuat proses kredit mikro lebih cepat, efisien, paperless dan digital base.
“Melalui aplikasi ini, terbukti mampu meningkatkan efektifitas tenaga pemasar mikro atau mantri BRI. Bila dirata-rata, saat ini produktivitas tenaga pemasar meningkat sampai 30 persen. Saat ini, penggunaan BRISPOT di segmen mikro oleh tenaga pemasar sudah hampir mencapai 100 persen,” ungkap Bambang dalam rilis Humas BRI, Rabu (31/7/2019).
Aplikasi yang diluncurkan dan diimplementasikan sejak di tahun 2018 lalu ini, mengandalkan fleksibillitas untuk para Mantri BRI. Mereka dapat leluasa melakukan fungsi pemasaran jemput bola dan proses pengajuan kredit tanpa harus ke kantor.
Prakarsa kredit secara end to end bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun via BRISPOT yang bisa di akses melalui smartphone.
Selain itu, BRISPOT telah menerapkan mitigasi risiko yang memadai dengan disematkannya fitur geotagging yang bisa mendokumentasikan titik lokasi nasabah secara akurat saat proses kredit.
Teknologi ini memudahkan pemutus kredit setiap saat bisa melakukan pengecekan berdasarkan informasi – informasi yang sudah ada di system. Hal ini dilakukan sebagai fungsi dual control dan pengawasan untuk memastikan kebenaran proses kredit.
Kinerja segmen mikro BRI yang didorong oleh kesuksesan perseroan melakukan digitalisasi proses bisnis berdampak pada kontribusi pencapaian kredit di segmen ini.
Tercermin dari pertumbuhan kredit mikro tumbuh hingga 14,5 persen setelah implementasi BRISPOT. “Ke depan, Bank BRI akan terus melakukan optimalisasi teknologi digital untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan produktivitas,“ pungkasnya. (lin)