Megawati: Kalau Curang, Mudah Sekali Menjadi Presiden

Amien Rais menunjuk Prabowo semasa Pilpres 2014

Hari ini beredar jejak digital statement Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri berjudul, Megawati: Kalau Curang, Mudah Sekali Menjadi Presiden. Jejak digital yang menjadi pesan berantai itu, terutama di whatsapp (WA) dilansir dari laman nasional.kompas.com, 22 Maret 2014, pukul 16.56.

Tentu saja lansiran berita itu ditambahin komentar oleh pemilik akun WA maupun media sosial (medsos) lain sebagai upaya menegasi sekali kekecewaan atas hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Pemilihan Presiden (PHPU Pilpres) 2019 oleh Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi.

Nah kan !!! jejak digital memang kejam… Ternyata… clue-nya sudah lama dibocorkan Mega !!! Bahkan… Mega merinci ada 4 modus kecurangan:

(1) KPU Yang Tidak Netral

(2) Aparat Yang Ikut Bermain

(3) Money Politik

(4) Kecurangan Lewat IT

Itu bunyi komentar untuk sebagai alasan dari pesan berantai yang tentu akan berbeda lagi komennya pada jejak digital yang dikirim WA lainnya. Berikut isi link jejak digital itu:

Megawati: Kalau Curang, Mudah Sekali Menjadi Presiden

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan, seseorang akan mudah memenangkan pemilihan presiden bila dengan cara-cara yang curang.

Untuk itu ia meminta semua kader PDI-P ikut menjaga keberlangsungan pemilu. “Menjadi presiden mudah sekali kalau dengan kecurangan, tentu dia bisa dengan mudah menjadi seorang Presiden,” kata Megawati saat berkampanye di Badung, Bali, Sabtu (22/3/2014) sore.

Menurut Megawati, hal yang sulit adalah menjadi seorang pemimpin. Pemimpin menurutnya berbeda dengan seorang yang menjabat sebagai presiden karena harus dilakukan dengan hati.

“Untuk jadi pemimpin tidak bisa dilakukan dengan cara-cara curang. Jadi pemimpin itu susah, dia harus memiliki mata hati, dia harus memiliki kejujuran keadilan untuk membangun bangsa ini,” ujar Presiden Kelima Indonesia itu.

Dia pun memperingatkan masyarakat bali yang berkumpul di lapangan bola Kopral I Wayan Surem itu, untuk waspada menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014 mendatang.

“Kalau saudara setuju, ayo bantu kita. Pemilu masih sering terjadi kecurangan karena mereka tidak mau kita (PDI-P) punya Presiden. Jangan lengah,” tegas Megawati. Menurutnya, ada empat pola kecurangan yang akan terjadi di pemilu mendatang. Pertama, kata dia, adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu yang tidak netral.

“Kedua, intelijen juga bermain. Saya tahu di sini banyak intel, saya ngomong saja biar negara tau dia bermain, padahal dia itu tidak punya hak,” ujarnya.

Pola kecurangan ketiga, lanjut Megawati, adalah politik uang. “Saya prihatin ada masyarakat mau menerima uang yang lima hari sepuluh hari sudah habis. Sedih sekali saya,” ujarnya.

Terakhir, kata Megawati, adalah permainan pada mesin IT untuk menghitung suara. “Dari dulu saya sudah mengatakan, tapi banyak rakyat yang tidak mengerti. Banyak yang tidak mengerti apa benar seperti itu jalannya. Dan kalau tidak percaya, yang menang pasti mereka lagi yang tidak membawa kebaikan ke indonesia, hanya memperkaya diri,” pungkas Megawati. (lin/net)

sumber: DPP DKI Jakarta, Jumat (5/7/2019).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *