Renungan Ramadhan 1441 H, Ustadz Arafat
semarak.co -Jelang lebaran ada satu makanan ringan yang biasanya terhidang, yaitu kacang mede. Bersama kue kering seperti nastar, putri salju, dan kue keju menjadikan suasana lebaran semakin terasa.
Bicara tentang kacang mede mengingatkan kita kepada buah jambu mede. Yaitu sejenis buah yang mirip jambu namun hanya berbiji satu dan biji itupun diperlihatkan terang-terangan di depan umum.
Jika diumpamakan manusia, mungkin laksana orang yang tidak pernah melakukan amal saleh. Lantas begitu ia mengerjakan satu amalan, sontak saja dipamerkan di depan orang lain secara terang-terangan.
Manusia seperti ini layak diberi predikat manusia bermental jambu mede. Cuma punya satu biji saja ingin agar seluruh dunia mengetahui.
Sebagai seorang muslim, hendaknya menghindari mental jambu mede. Jauhkan pencitraan. Bersihkan diri dari memperlihatkan amal di depan umum.
Sebaliknya milikilah mental seperti jagung. Ia memiliki banyak biji, namun semuanya ditutupi rapat-rapat. Biarlah orang lain tidak tahu amal yang kita lakukan, yang penting Allah Mengetahui. Tak apalah tidak populer di mata manusia, asalkan dikenal di sisi Allah.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Terlebih bulan Ramadhan seperti ini, seluruh kebaikan dilipatgandakan pahalanya apabila ikhlas. Alangkah beruntungnya. Namun hanya akan hangus begitu saja apabila pamer. Alangkah meruginya. Pilih jambu mede atau jagung? ***
