Salah satu saksi mata menyebut bahwa dirinya melihat sendiri mendiang Vina Cirebon dan Eky yang kala itu berboncengan motor dilempari dengan batu dan kemudian dikejar para pelaku. Saksi tersebut juga mengaku melihat Pegi Setiawan alias Perong diantara sejumlah orang yang menyerang.
semarak.co-Pengakuan salah satu saksi tersebut memang cukup mengejutkan bagi sejumlah orang. Mengingat saksi tersebut mengaku melihat kejadian itu dari jarak 100 meter. Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji pun tak percaya keterangan saksi itu.
Karena menurutnya, mustahil seseorang dapat melihat secara jelas pada malam hari dengan penerangan terbatas dari jarak 100 meter. Dia meyakini penyidik Polda Jawa Barat tidak akan mempercayai keterangan yang disampaikan saksi itu yang terkesan mengada-ngada.
“Ada satu saksi yang terakhir mengatakan, dia katanya melihat dari jarak 100 meter. Dia nggak kenal nama tapi tahu orangnya itu Pegi. Hebat benar mata elangnya, dari 100 meter malam hari bisa tahu orang yang dilihatnya,” sindir Susno Duadji dalam podcast Deddy Corbuzier.
“Saya yakin Polri tidak percaya dengan keterangan orang ini. Satu alat bukti berupa saksi bukan saksi,” demikian Susno Duadji menambahkan seperti dilansir repelita.com, 5/31/2024 03:08:00 PM dari artikel jawapos.com.
Sebelumnya, seorang saksi mata bernama Aep mengaku melihat kejadian Vina Cirebon dan Eky yang pada saat itu sedang naik motor berboncengan dilempari dengan batu dan kemudian dikejar oleh anggota geng motor di sekitar SMP 11 Cirebon.
Setelah motor Vina dan Eky dikejar oleh sejumlah orang, Aep mengaku tidak tahu apa yang kemudian terjadi. Aep mengaku melihat sosok Pegi Setiawan yang ditangkap di Bandung beberapa waktu lalu, salah satu yang mengejar Vina dan Eky dalam kejadian yang mengakibatkan keduanya meninggal dunia pada 27 Agustus 2016 silam.
Di bagian lain fakta terbaru dari kasus pembunuhan Vina Cirebon, ternyata saksi kunci Aep berbeda dengan yang pernah diucap pada persidangan 8 tahun lalu, tepatnya 2016. Hal itu dikatakan Hotman Paris, kuasa hukum Vina Dewi Arsita, Kamis (30/5/2024).
Pada tahun 2016, Aep dalam kesaksian menyebutkan nama para pelaku yang kini menjadi terpidana, tapi tidak dengan nama Pegi. Hotman menyoroti Aep yang kini justru memberikan kesaksian berbeda. “Mohon perhatian penyidik Polda Jabar, kalau sekarang Pegi dijadikan tersangka atas kesaksian Aep dan Dede, tapi inget diputusan 8 tahun lalu, Aep dan Dede ini menyebutkan nama-nama di TKP, tapi tidak termasuk Pegi,” tegasnya.
“Jadi pada waktu persidangan 8 tahun lalu, Aep dan Dede menyebutkan nama-nama yang ada di TKP tapi tidak termasuk Pegi. Tapi di 2024 mereka menyebut ada Pegi, berarti dua kesaksianya bertolak belakang, hati-hati hak asasi manusia,” demikian Hotman Paris menambahkan.
Di 2024, Aep mengaku melihat Pegi terlibat dalam pembunuhan Vina dan kekasihnya. Berkat kesaksian Aep ini, Pegi ditetapkan sebagai tersangka. Aep mengaku kala itu melihat Vina dan Eki dilempari batu oleh Pegi Setiawan dan segerombolan pemuda yang kini sudah menjadi terpidana.
Pelaku, lanjut Aep, memang sudah sering terlihat nongkrong di dekat bengkel cuci steam tempat ia bekerja. “Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu,” kata Aep di Bekasi, Jumat (26/5/2024).
Sekilas, Aep mengenal wajah-wajah pelaku yang melakukan penyerangan termasuk Pegi Setiawan. Aep tidak mengenal Pegi secara personal, dia hanya tahu wajahnya karena sering nongkrong di dekat bengkel cuci steam. “Saya tahu itu si Pegi sering kumpul sama anak-anak situ, sering nongkrong,” jelasnya.
Untuk latar belakang serta pekerjaannya, Aep tidak tahu sama sekali bahkan namanya pun baru tahu setelah kasus bergulir. “Tahunya pas lagi nongkrong-nongkrong saja, memang setiap sore kalo gak sore malam nongkrong di situ,” tegas dia.
Aep juga mengonfirmasi bahwa Pegi berada di lokasi saat penyerangan Vina dan Eki. “Waktu penangkapan saudara Pegi itu gak ada, tapi pas waktu kejadian itu, ada,” jelas Aep seperti dilansir repelita.com, 5/31/2024 05:02:00 PM dari artikel asli tribunnews.com.
Susno Duadji Sebut Polisi Punya Tugas Besar
Saat menjadi narasumber di TV One pada Rabu (29/5/2024), Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji menilai pengakuan Aep sangat lemah. Ditambah 5 dari 6 terpidana kasus Vina berbeda dari Aep, meereka menyebut Pegi Setiawan tak terlibat.
“Saya menilai tidak kuat, saksi yang terhukum sudah menarik keterangannya. Ada saksi baru, tapi Aep ini sangat lemah, ia menceritakan kejadian 8 tahun lalu, dari jarak 100 meter tengah malam. Kebenarannya mungkin tinggal 10 persen. Kalaupun benar cuma dia sendiri. Lemah satu saksi itu,” imbuhnya.
Susno Duadji menilai kesaksian Aep bisa menjadi kuat jika didukung dengan data dari scientific investigation. “Kecuali apa yang dikatakan berupa scientific investigation, berupa DNA, sidik jari, CCTV, rekamanan pembicaraan di telepon, baru itu bukan satu saksi, baru itu kuat,” ucap Susno Duadji.
Kembali Susno menjelaskan bahwa lemahnya bukti yang dimiliki pihak kepolisian, membuat Pegi Setiawan seharusnya tidak ditahan. “Kalau tidak cukup bukti harus dilepas. Kalau tidak, akan jadi masalah,” imbuhnya. (net/pel/smr)
sumber: repelita.com di WAGroup Keluarga Besar Umi Firdaus AlJabri – Abah Muhammad Saugi Al-Idrus (postJumat31/5/2024/repelita)