Manfaatkan Waktu Sandar Kapal dengan Paket Wisata Bahari

JAKARTA-Direktur utama Pelni Elfien Goentoro mengatakan, acara malam Tahun Baru 2017 di atas kapal Umsini di yang dikemas dengan aneka hiburan kemarin berlayar di kisaran perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebanyak 526 penumpang dengan tiket terbagi atas dewasa atau umum sebesar Rp 500 ribu dan bagi anak-anak sebesar Rp 250 ribu. Harganya terbilang terjangkau, mengingat kapal berlayar hampir 10 jam dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju perairan Kepulauan Seribu.

“Kami ingin menawarkan perayaan tahun baru di lautan. Biasanya kan di darat. Fasilitas yang akan didapat setiap pemburu malam pergantian tahun baru berbeda-beda. Itu sebabnya Pelni mendapatkan jumlah ledakan penumpang. Itu pun sempat banyak yang ditolak dari target 150 penumpang. Selain itu mereka juga akan mendapat sejumlah fasilitas seperti face painting, menikmati sunset di deck kapal, dinner, hiburan, fun game dan tentunya kembang api.

Ide ini, lanjut Elfien, dari dua tahun lalu. Inginnya Pelni tidak hanya menyasar umum karena turunnya jumlah penumpang sebesar 1 persen dari tiga tahun terakhir. Makanya kita ubah lifestyle bagi penumpang yang punya uang dan dipilihlah Kapal Umsini yang sedang transit ke sini,” ujar Elfien didampingi Manajer Humas Pelni Akhmad Sujadi di dermaga penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, baru-baru ini.

Sedianya, KM Umsini yang berkapasitas 2.000 orang ini sedang melayani pelayaran dari Kijang, Tanjung Pinang ke Jakarta, Surabaya, Makassar, Maumere, dan kupang. Karena alasan di atas, pelayaran dipercepat dari Kijang. “Karena waktu transit yang menunggu lama, kita ajak tahun baruan dulu. Penumpang tidak terganggu jadwalnya karena baru besok berangkat pukul 08.00 WIB. Ada sekitar 200 penumpang dari kijang. Ini yang disebut wisata bahara masa tunggu,” ujarnya.

Sujadi menambahkan, kapal penumpang lain yang turut menyemarakkan tahun baru di tengah laut adalah KM Tilongkabila dan KM Kelimutu. Malam pergantian tahun baru 2016 ke 2017 terbilang istimewa. Saya merayakannya di atas laut, tepatnya di atas Kapal Umsini.

Pelni, kata dia, mulai merambah sektor pariwisata sejak 2014. “Naik pesawat kan lebih murah, jadi orang -orang lebih memilih naik pesawat sekarang. Untuk apa berlama-lama di kapal. Sekarang harus ubah mindset kalau naik kapal Pelni itu untuk mencapai tujuan. Misal kemarin ke Raja Ampat. Ini lini bisnis yang dimulai sekarang. Termasuk target dari Arief Yahya, Pelni harus jadi hotel terapung yang berlayar di destinasi 10 prioritas,” pungkasnya. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *