Manfaatkan KUR BRI, Pengusaha Wanita Ini Berhasil Sulap Kelor Jadi Aneka Olahan Pangan Menarik

Siti Fatimah, seorang pengusaha wanita asal Desa Hargobinangun, Sleman, berhasil mengubah daun kelor yang kurang dimanfaatkan warga menjadi aneka olahan yang digemari masyarakat.

Siti Fatimah, seorang pengusaha wanita asal Desa Hargobinangun, Sleman, berhasil mengubah daun kelor yang kurang dimanfaatkan warga menjadi aneka olahan yang digemari masyarakat.

Semarak.co – Dia bercerita, semua berawal dari lomba masak olahan yang digelar Dinas Pertanian Sleman pada 2018. Saat itu, dia mulai tertarik mengeksplorasi daun kelor. Tidak instan, Siti butuh waktu delapan bulan untuk menemukan takaran dan resep yang pas hingga lahirlah produk perdana yakni minuman cincau yang diminati pasar.

Bacaan Lainnya

Namun ketika usahanya mulai tumbuh, pandemi Covid-19 menghantam. Dengan 1.000 batang kelor sudah ditanam dan salah satu tenant di food court telah disewa, Siti harus putar otak saat semuanya mendadak berhenti total karena pembatasan kegiatan.

“Saya pun mencari siasat, daun kelor yang makin banyak itu saya keringkan, lalu saya bikin tepung dan teh kelor yang punya daya tahan lama, diikuti produk bakso kelor dan tahu bakso kelor untuk konsumsi harian yang dititipkan ke lapak di pasar,” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Jumat (23/5/2025).

Perlahan, berbagai produk berbasis kelor mulai mendapat tempat di hati konsumen. Kini, produk Pawon Teges, nama usahanya, telah merambah pasar Jakarta, Tangerang hingga Papua. Bahkan, tepung dan teh kelor menjadi produk andalan bagi  penderita darah tinggi dan kolesterol.

Siti tak menampik pentingnya peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang membantunya menjaga stabilitas alur kas usaha, terutama pada masa pandemi Covid-19. Terlebih saat bisnisnya mengalami pasang surut, akses modal menjadi angin segar bagi keberlangsungan usahanya.

“Awalnya pinjaman KUR dari Rp10 juta, kemudian naik Rp25 juta sampai Rp50 juta. Pokoknya, total yang saya dapat itu Rp250 juta. Dana itu sangat membantu untuk pengembangan produk dan operasional saya,” jelas Siti.

Selain dukungan KUR, Siti mengaku BRI juga memberikan ruang produknya untuk lebih dikenal masyarakat luas. Salah satunya melalui kolaborasi dalam event bazaar kunjungan pemerintah, di mana produk teh kelor Pawon Teges terpilih sebagai salah satu isi souvenir acara tersebut.

Siti optimistis bahwa ke depannya akan ada lebih banyak peluang untuk memperluas jangkauan pasar melalui kerjasama dengan BRI. “Selain menyediakan modal, BRI juga aktif mengadakan pelatihan dan event bazaar sebagai wadah bagi kami usaha mikro untuk bisa berkembang,” ucapnya.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa kisah Siti merupakan contoh nyata dari keberhasilan pengusaha mikro yang mampu bangkit dan berkembang melalui pemberdayaan dari BRI.

“BRI berkomitmen mendukung pengusaha UMKM. Melalui program KUR, BRI berharap dapat membantu para pengusaha memperluas skala bisnisnya dan meningkatkan kualitas produk agar lebih berdaya saing di pasar yang semakin kompetitif,” ujar Hendy. (hms/smr)

Pos terkait