PT Bank Syariah Mandiri (BSM) atau Mandiri Syariah bersama Lembaga Amil Zakat (Laznas) BSM Umat meresmikan program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (BSM) Klaster Peternakan Kambing di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (3/5).
Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa mengatakan, setelah Desa BSM klaster Padi sehat di Lampung, berlanjut program implementasi Sustainable Finance melalui desa binaan peternakan kambing ini.
Purbalingga dipilih sebagai desa binaan peternakan kambing jenis Kejobong untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak lokal, kata Putu, selain untuk mendukung program Pemerintah daerah yang sedang giat mengembangkan kambing jenis tersebut.
“Ada 50 orang peternak kambing yang masing-masing menerima 30 ekor kambing untuk dikembangbiakkan dengan cara membuat kandang komunal di dua lokasi yang berdekatan,” ujar Putu dalam rilis Humas Mandiri Syariah, Jumat (3/5).
Ikut hadir Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.ECON. MM, Kepala Dinas Peternakan Ir. Lily Purwati, dan Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Prof. Edy Kurnianto, serta peternak binaan yang menjadi peserta program.
Selain mendapat hewan ternak, rinci Putu, peternak juga memperoleh pendampingan dari Laznas BSM Umat untuk membuat manajemen kandang yang baik, pakan yang sehat, dan lembaga koperasi yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan peternakan lebih baik lagi.
Melalui sistem peternakan klastering (terpusat) semua kambing ternak dipusatkan dalam 1 area peternakan dengan total lahan seluas 0,5 hektar ditambah lahan pengembangan pakan hijauan seluas 1,2 hektar.
“Di peternakan ini, kami memanfaatkan semua aspek dari mulai hewan ternaknya sampai dengan limbahnya yang kami gunakan untuk kompos/pupuk selain dijual dan menjadi tambahan pendapatan bagi kelompok peternak,” tambah Putu.
Ke depannya, sambung dia, pihaknya ingin semua masyarakat peternak kambing di desa ini menjadi peternak binaan Mandiri Syariah dan tentunya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa ini.
Mandiri Syariah mempunyai dua besaran program Sustainable yaitu sosio bisnis dan aksi sosial terintegrasi (Mandiri Syariah Integrated Action/BISA) yang mencakup pengembangan komunitas, spiritual development, people development dan environment development.
Sampai saat ini program BISA telah dilaksanakan di 3 (tiga) desa dengan membentuk tiga klaster yaitu klaster Pertanian Padi sehat di Lampung Tengah, klaster Peternakan Sapi Potong di Trenggalek dan klaster Peternakan Kambing di Purbalingga. Program ini merupakan bagian dari mendukung Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Putu Rahwidhiyasa menambahkan Desa Berdaya Sejahtera Mandiri adalah program implementasi Sustainable Finance Mandiri Syariah dalam upaya penguatan ekonomi, sosial dan lingkungan melalui pengembangan sumberdaya lokal.
Selain sebagai implementasi atas POJK 51 tahun 2017 mengenai Sustainable Finance, bagi bank syariah kegiatan terkait ini merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip Maqashid Syariah (tujuan syariah) yakni kemaslahatan umat dan lingkungan.
“Ini adalah upaya kami dalam mewujudkan konsep bahwa bank syariah mampu mengembangkan ekosistem yang tak hanya berorientasi internal (profitabilitas perusahaan), tapi juga berdampak positif secara luas untuk masyarakat, lingkungan, maupun berkontribusi pada Master Plan Jasa Keuangan Indonesia, RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) dan RPJM (RP Jangka Menengah) Nasional, serta berkontribusi nyata pada upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Putu.
“Insya Allah, dalam menjalankan bisnis, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan kontribusi bagi people (umat) dan planet (negeri). Semoga apa yang kami lakukan dapat #jadiberkah untuk semua” tutup Putu. (lin)