Malaysia Catat Nol Kematian Corona Berkat Lockdown, Dua Juta TKI Lapar dan Tak Punya Tempat Tinggal

sejumlah perwakilan TKI di Malaysia yang terancam kelaparan akibat wabah virus corona. foto: internet

Imbas ekonomi dari wabah Corona jenis baru penyebab Covid-19 tak hanya menimpa warga Indonesia saja. Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) juga terdampak lockdown wabah Corona di negeri jiran Malaysia. SedIkitnya, 1-2 juta TKI di Malaysia menghadapi bayang-bayang kelaparan dan tak punya tempat tinggal.

semarak.co -Kepala Nahdlatul Ulama (NU) Malaysia Mahfud Budiono menyebut, 700 pekerja Indonesia yang terdokumentasi dan 1,5 juta TKI tanpa dokumen yang bekerja di sektor industri konstruksi, restoran, dan layanan kebersihan yang diberhentikan dengan cuti tanpa mendapatkan bayaran selama periode lockdown.

Bacaan Lainnya

“Mereka telah menggunakan semua tabungan mereka untuk membayar sewa dan barang-barang kebutuhan pokok mereka,” kata Mahfud seperti dilansir dari SCMP, Minggu (26/4/2020).

Setidaknya ada sekitar 400 ribu pekerja, kutip Mahfud, yang telah diancam digusur oleh tuan rumah karena tak punya uang untuk membayar sewa yang rata-rata sekitar 1.200 ringgit sebulan.

Salah satu langkah dilakukan warga Muhammadiyah di Malaysia dengan membagikan paket bahan pokok untuk ratusan TKI yang terjebak di sejumlah wilayah di Malaysia sejak pertengahan Maret 2020.

Pembagian bahan pokok oleh relawan dari PCIM Malaysia ini dilakukan untuk buruh migran yang menghuni barak-barak kontrakan di kawasan Kuang dan Sungai Buloh di Selangor.

Paket bahan pokok juga dibagikan untuk para buruh migran asal Bangladesh yang juga berbaur dengan TKI di kawasan itu. Umumnya para TKI ini sudah tidak mempunyai tabungan untuk bertahan hidup setelah sejumlah proyek dihentikan karena aturan lockdown lebih dari sebulan.

Bantuan yang dibagikan ini berasal dari donasi pribadi ataupun sumbangan organisasi seperti dari pengurus PCIM Malaysia dan Ikatan Alumni Pesantren Karangasem atau IAKA di Malaysia. Menurut koordinator relawan Ali Fauzi, aksi peduli ini dilakukan mengingat masih banyaknya kantong TKI yang belum tersentuh bantuan KBRI Malaysia.

Masalah ini tentu saja harus menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia cq KBRI Kuala Lumpur.  Apalagi mereka selama ini didengung-dengungkan sebagai pahlawan devisa negara ini. Inilah saatnya negara menghargai jasa para pahlawan devisa ini.

Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan berdasarkan informasi yang disampaikan Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan terhitung Minggu (26/4/2020) tidak ada kasus kematian terkait corona.

“Jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 di Malaysia adalah kekal sebanyak 98 kasus atau 1.70 persen dari jumlah keseluruhan kasus,” ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah dalam jumpa pers di Putrajaya, Minggu (26/4/2020).

Noor Hisham menyampaikan terdapat 100 kasus yang telah pulih dan dibenarkan keluar dari rumah sakit pada Minggu (26/4/2020). “Ini menjadikan jumlah kumulatif kasus yang telah pulih sepenuhnya dari COVID-19 dan telah keluar dari bangsal adalah sebanyak 3,862 kes (66.8 persen dari jumlah keseluruhan kasus),” katanya.

Sedangkan hingga (26/4) pukul 12:00 tengah hari terdapat 38 kasus baru yang telah dilaporkan sehingga menjadikan jumlah kasus positif COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 5,780 kasus.

Pada kesempatan yang sama Noor Hisham mengatakan KKM telah menggiatkan aktivitas pendeteksian, penyaringan, pengujian, isolasi serta perawatan terutama kepada kelompok sasaran yang berisiko tinggi dengan pendekatan tertumpu (targeted approach).

Diantara aktivitas-aktivitas pendekatan tertumpu yang dijalankan bagi menghentikan penularan terjangkit COVID-19 adalah seperti Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD) di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi, aktivitas pendeteksian di madrasah atau sekolah tahfiz, dan tempat karantina khususnya bagi warga Malaysia yang pulang dari luar negara.

Dia mengatakan pada tempat karantina yang menempatkan warganegara Malaysia yang balik dari luar negara hingga 24 April 2020 terdapat sebanyak 12.672 orang telah menjalani pengujian COVID-19.

Sebanyak 139 orang didapati positif COVID-19 dan dari jumlah positif COVID-19 tersebut negara yang telah dikunjungi adalah 99 kasus berkunjung ke Indonesia, 14 kasus melawat Inggris, 13 kasus ke Singapura, lima kasus ke Turki, tiga kasus ke Belanda, dua kasus ke Amerika Serikat dan satu kasus masing-masing melawat Thailand, Perancis dan Bangladesh. (net/smr)

 

sumber: WA Group Baznas Media Center (BMC)/akurat.co/indopos.co.id/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *