Perkembangan ekonomi di Malang, kian pesat. Bahkan, Kota Apel tersebut dinilai menjadi kekuatan ekonomi baru. Keunggulan tersebut dipaparkan Wali kota Malang Mochamad Anton di sela-sela Malang Business Forum Festival yang berlangsung di Gedung smesco INDONESIA, Sabtu (9/12).
Anton menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Malang dilakukan dengan berbagai strategi. Salah satunya, membangun ekonomi kreatif Kota Malang. “Kita membangun sinergi yang melibatkan empat elemen. Di antaranya pemerintah, pengusaha, akademisi, dan masyarakat ekonomi kreatif. Langkah itu bakal melahirkan unit-unit usaha di Kota Malang, yang bergerak secara linier,” kata Anton.
Anton mengakui, dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Malang, pihaknya mengacu kepada program reformasi total koperasi yang digulirkan Kementerian Koperasi dan UKM. Hasilnya, angka kemiskinan di Kota Malang turun dari 5,90% menjadi 4,60%. Begitu juga dengan tingkat pengangguran menurun dari 43% menjadi 29,60%. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang terbesar di Jawa Timur sebesar 5,61%.
Menurut Anton, untuk meningkatkan ekonomi kreatif tersebut, kalangan generasi muda harus segera mengubah pandangan dari job seeker menjadi job maker dan job creator. “Kita memiliki potensi bonus demografi yang amat strategis dan positif. Tapi, potensi itu bisa menjadi negatif bila tidak dikelola dengan baik,” kata Anton.
Jadi, untuk mewujudkan itu, lanjut Anton, butuh peran para pengusaha untuk membangun iklim kondusif bagi pengembangan kewirausahaan di Kota Malang. Tak hanya itu, dalam berbagai usaha pembangunan, Kota Malang pun kini mendapat julukan baru. Di antaranya, bisa mewujudkan sebagai Malang Kota Star-Up, Kampung Tematik, Kampung Warna-Warni, Kampung Gerabah, Celaket Kampung Sinau Budaya, serta Kampung Keramat
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengapresiasi kinerja Kota Malang yang mampu mengembangkan ekonomi digital dan ekonomi kerakyatan di wilayahnya. “Peran pemerintah adalah memberikan kemudahan dalam pembiayaan, yaitu KUR dengan bunga 9% serta fasilitasi hak cipta dan merek secara online dan gratis,” ucap Puspayoga.
Dirut LLP-KUKM smesco INDONESIA Emilia Suhaimi menjelaskan, pelaksanaan Malang Business Forum Festival memang spesial. Selain digelar di gedung smesco INDONESIA, acara tersebut juga dikolaborasi dengan acara Smesco Award. Hadir juga para pengusaha dan pelaku UMKM asli dari Malang. Hal tersebut menambah semangat para pengusaha lainnya untuk memberikan inspirasi antar pelaku UMKM.
Emilia menambahkan, UKM memang terus tumbuh dengan berbagai karya inovatif dan mampu meningkatkan angkatan kerja. Namun, faktor modal dan pemasaran masih sering dikeluhkan sebagai kendala utama. “Karena itu, smesco INDONESIA sebagai rumah bagi UKM Kreatif berupaya memberikan bantuan dan bimbingan kepada UKM dari segi pemasaran, packaging, maupun solusi permodalan,’’ papar Emilia. (lin)