Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat Ormas (POROZ) menggelar uji kompetensi sertifikasi amil secara tatap muka diikuti ratusan amil yang dihelat di 4 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Purwokerto, dan Makassar.
semarak.co-Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan menyampaikan, program sertifikasi amil dilaksanakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BAZNAS yang diikuti 301 amil terbagi dalam tujuh lembaga amil zakat (LAZ) di bawah naungan POROZ.
“BAZNAS bersama POROZ menggelar uji kompetensi sertifikasi amil secara tatap muka di 4 kota yang berbeda. Ini bukan hanya sekedar pengujian, tetapi lebih dari itu, ini adalah langkah nyata untuk mengasah dan mempertajam kualitas pengelolan amil zakat kita,” kata Rizaludin dalam sambutan.
Rizaludin mengungkapkan, 301 amil yang menjadi peserta uji kompetensi sertifikasi amil di 4 kota yang diselenggarakan BAZNAS sebelumnya telah mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang dilaksanakan secara daring dalam dua kelompok pada akhir Januari lalu.
“Dengan semangat yang membara, mereka berlomba-lomba untuk memperoleh pengetahuan lebih dalam, mengasah keterampilan komunikasi, dan meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan dana zakat,” ujar Rizaludin dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Selasa (20/2/2024).
Ditambahkan Rizaludin, Semua ini dilakukan demi melayani mustahik dengan lebih baik lagi. Terkait jadwal pelaksanaan uji kompetensi, lanjut Rizaludin, akan dihelat dalam waktu yang berbeda di tiap kota, yaitu Jakarta pada Selasa, 20 Februari 2024.
Sedangkan di tiga kota lainnya serentak digelar pada Kamis, 22 Februari 2024. Rizaludin menyampaikan, sudah saatnya para amil zakat menunjukkan kebolehan dan dedikasi mereka dalam mengelola zakat infak sedekah masyarakat.
“Mari kita dukung dan doakan agar para peserta uji kompetensi ini mencapai hasil yang gemilang. Semoga dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh, mereka dapat menjadi agen pengelola zakat yang kompeten dan profesional sehingga berdampak positif bagi masyarakat,” tutupnya.
Di bagian lain dirilis terbaru, BAZNAS RI meluncurkan Balai Ternak BAZNAS di Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa (20/2/2024). Balai Ternak adalah program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor peternakan.
Balai Ternak ini memadukan konsep pembibitan dan penggemukan ternak dengan memberdayakan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil. Konsep pembibitan dan penggemukan yang dijalankan dengan tujuan untuk peningkatan populasi dan peningkatan secara ekonomi atau kemandirian para peternak mustahik.
Peluncuran Balai Ternak Pacitan secara simbolis dilakukan di Kandang Kelompok Banjarjo Farm dengan dihadiri Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Provinsi Jawa Timur, Kolonel (Purn) Nur Chamdani, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Provinsi Jawa Timur KH. Ahsanul Haq.
Kemudian Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, dan Wakil Bupati Pacitan, Gagarin, Kepala Dinas Pertanian, Pamuji, Ketua DPRD Ronny Wahyono, dan Ketua BAZNAS Pacitan KH Sodiq Suja dan juga para peternak mustahik.
Pimpinan BAZNAS RI pembina wilayah Jawa Timur Nur Chamdani menyebutkan Balai Ternak BAZNAS Kabupaten Pacitan saat ini menaungi peternak mustahik sebanyak 20 KK, dengan rincian populasi ternak yang dikelola per Februari 2024 sebanyak 185 ekor terdiri dari 5 pejantan, 80 ekor induk betina, 50 ekor bakalan jantan dan 50 ekor bakalan betina.
“Para peternak mustahik untuk program pendampingan awalnya dilakukan selama 2-3 tahun. Sesuai dengan standar operational prosedur (SOP), dan peningkatan spiritualitas, serta kemandirian secara lembaga,” ujar Chamdani dalam sambutan.
Pada program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan modal untuk para peternak, Chamdani melanjutkan, program Balai Ternak ini merupakan program pemberdayaan ekonomi pedesaan yang dijalankan untuk mengembangkan usaha pertanian dan peternakan.
Mulai dari budidaya sampai dengan pengolahan dan pemasaran. Melalui program ini, BAZNAS juga mendorong kemandirian ekonomi para peternak mustahik dengan sarana produksi pertanian peternakan, sarana pengolahan hasil pertanian peternakan, pendampingan, dan pengembangan usaha pertanian peternakan, hingga akhirnya dapat mengentaskan kemiskinan ektrim di pedesaan.
Ketua BAZNAS Pacitan KH Sodiq Suja mengatakan, untuk target penerima manfaat dari program Balai Ternak ini adalah masyarakat yang masuk kategori fakir miskin namun bertekad kuat memperbaiki taraf hidup, dan secara fisik mampu bekerja keras dan semangat untuk beternak.
“Untuk dasar prioritas keluarga yang diintervensi modal adalah yang masuk dalam kategori miskin dan fisabilillah,” ucap KH Sodiq Suja dirilis humas BAZNAS RI usai acara melalui WAGroup Bazanas Media Center (BMC) juga, pada Selasa (20/2/2024).
Kesempatan sama, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji juga memberikan apresiasi terhadap BAZNAS, dikarenakan adanya peningkatan kualitas peternak yang tadinya mustahik menjadi muzaki. Peluang untuk mengembangkan diri seluas-luasnya sangat membuat semangat para peternak.
“Hadirnya Balai Ternak BAZNAS di Pacitan tentu kita sangat apresiasi dengan sangat baik, karena hal tersebut mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagusnya, dengan adanya program pemberdayaan untuk peternak, menjadikan mustahik ke muzaki, itu luar biasa,” tandas Indrata Nur Bayuaji. (smr)