Dukungan program dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) mampu memperkuat rantai ekonomi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
semarak.co-Penguatan ini dilakukan bersama antara LPDB-KUMKM dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Tamwil (BMT) Beringharjo melalui penyaluran dana bergulir dengan pola syariah.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono meyampaikan, penyaluran LPDB-KUMKM yang telah dikembangkan KSPPS BMT Beringharjo di Pasar Beringharjo, mampu menjadi ekosistem bisnis yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
“Langkah ini sangat baik untuk mendukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional,” tandas Wamenkop Ferry pada acara sosial Berbagi Bersama Membangun Negeri yang diselenggarakan LPDB-KUMKM di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (15/11/2024).
KSPPS BMT Beringharjo juga sukses menciptakan model sosiopreneur inovatif, seperti Jogjinawi dan Simbah Harjo. Program-program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi.
Wamenkop Ferry juga memuji upaya koperasi ini dan mendorong koperasi lain untuk mengadopsi model serupa. Saat ini, KSPPS BMT Beringharjo sudah memiliki produk beras dari hasil panen petani. Nantinya, produk sayuran dan lainnya dari Pasar Beringharjo juga bisa diproses menjadi makanan siap saji untuk siswa dan santri di pesantren.
“Saya berharap para pedagang pasar dan BMT Beringharjo dapat berperan aktif dalam program Makan Bergizi Gratis,” tandas Wamenkop Ferry dirilis humas Kemenkop usai acara melalui WAGroup Media LPDB-KUMKM, Jumat malam (15/11/2024).
Wamenkop Ferry juga mengakui keberhasilan LPDB-KUMKM melalui Direktorat Pembiayaan Syariah, dalam memperkuat permodalan BMT Beringharjo bagi para pedagang di Pasar Beringharjo, dengan perputaran pembiayaan mencapai Rp30 miliar.
“Dan saya pastikan akan ada tambahan dana bergulir sebesar Rp15 miliar lagi untuk para pedagang Pasar Beringharjo,” imbuh Wamenkop Ferry sambil mengapresiasi uang yang digulirkan dapat dikembangkan oleh BMT Beringharjo untuk kegiatan sosial bagi tukang becak, buruh gendong, anak-anak yatim piatu, dan kegiatan sosial lainnya.
“Ini bisa dijadikan sebagai contoh betapa efektifnya pembiayaan dari LPDB-KUMKM, khususnya pembiayaan syariah. Kemenkop akan terus mendukung sepenuhnya pengembangan kegiatan ekonomi syariah melalui koperasi syariah,” kata Wamenkop Ferry yang Waketum Dekopin.
Ditambahkan Wamenkop Ferry, aspek kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan di Pasar Beringharjo sudah sangat luar biasa. “Ada sekitar 2.000 pedagang pasar di Beringharjo yang menerima manfaat dari dana bergulir LPDB-KUMKM,” tuturnya.
Ketua Pengurus KSPPS BMT Beringharjo Mursida Rambe menjelaskan bahwa koperasi yang dipimpinnya sudah berusia 30 tahun dan mengelola dana masyarakat anggota sebesar Rp230 miliar. “Kita sudah ada di lima provinsi di Pulau Jawa dengan 20 kantor cabang, dimana yang terbanyak ada di Jawa Timur,” ucap Mursida.
Mursida mengakui bahwa LPDB-KUMKM adalah penolong, terutama saat pandemi Covid-19. “Kami selalu mendapat kepercayaan dari LPDB-KUMKM dengan dana bergulir. Maka, tidak berlebihan jika kami mengklaim sebagai mitra terbaik LPDB-KUMKM,” imbuhnya.
Apalagi, sambung dia, pihaknya tidak pernah memiliki pinjaman dari bank. Mursida berharap LPDB-KUMKM terus membantu perkuatan permodalan koperasi di seluruh Indonesia. “Kami percaya kepada Pak Wamen karena beliau berasal dari Gerakan Koperasi,” ujar Mursida.
Kesempatan terpisah, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan dan apresiasi dari Wamenkop Ferry. “Kami sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan Bapak Wamenkop Ferry,” cetus Supomo.
LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus memperluas akses pembiayaan, sambung Supomo, baik syariah maupun konvensional, demi memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia. LPDB-KUMKM akan terus berinovasi dalam menyediakan solusi pembiayaan yang efektif bagi koperasi, terutama dalam mendukung program pemerintah seperti ketahanan pangan nasional.
“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang erat antara LPDB-KUMKM, koperasi, dan pemerintah, kita dapat menciptakan ekosistem koperasi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Langkah-langkah inovatif seperti yang dilakukan Koperasi BMT Beringharjo harus menjadi inspirasi koperasi lain,” lanjutnya.
LPDB-KUMKM siap mendukung tambahan dana bergulir sebesar Rp15 miliar untuk mendukung para pedagang Pasar Beringharjo. “Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan koperasi. Kami berharap langkah ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para pedagang dan masyarakat sekitar,” kata Supomo.
Ia juga menambahkan pentingnya peran koperasi dalam mendukung program-program sosial yang berdampak luas. Program-program sosiopreneur seperti Jogjinawi dan Simbah Harjo menunjukkan bagaimana koperasi dapat menjadi agen perubahan sosial yang positif.
“Kami akan terus mendukung inisiatif-inisiatif seperti ini dan memastikan bahwa dana yang kami salurkan dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” tutur Supomo mengakhiri dengan harapan agar pemerintah terus memberikan dukungan penuh kepada LPDB-KUMKM.
“Kami percaya bahwa dengan peningkatan anggaran dan kewenangan, LPDB-KUMKM dapat berkontribusi lebih besar dalam mengembangkan koperasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kami siap bekerja sama dan berinovasi demi kesejahteraan seluruh anggota koperasi di Indonesia,” tutup Supomo.
Di bagian lain dirilis humas LPDB-KUMKM sebelumnya, dalam mengembangkan bisnis koperasi, LPDB-KUMKM, khususnya pembiayaan syariah telah menjalankan beberapa model ekosistem bisnis inovatif.
Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana mengatakan, ekosistem model bisnis ini mencakup sektor produktif mulai dari sektor pertanian, peternakan susu, hingga Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).
“Selain itu, tentu saja langkah inovasi dan digitalisasi koperasi juga menjadi kunci sukses pengembangan koperasi ke depan,” kata Ari pada acara Koordinasi dan Evaluasi Mitra Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM di Yogyakarta.
Ari mencontohkan beberapa koperasi mitra LPDB-KUMKM yang telah menerapkan model bisnis tersebut, seperti Koperasi Al-Ittifaq di Ciwidey, Bandung. “Produk-produk pertanian Al-Ittifaq telah membentuk ekosistem kuat, mulai dari petani, koperasi, hingga offtaker,” jelas Ari.
Di sektor peternakan susu, model bisnis juga sudah berjalan baik di berbagai daerah sentra peternakan susu. “Kami tinggal menyesuaikan dengan kebijakan Kementerian Koperasi dalam menguatkan model bisnis ini melalui koperasi,” tambah Ari.
Selain itu, ekosistem model bisnis di Koperasi Pondok Pesantren juga menunjukkan hasil positif dengan ekosistem dan kolaborasi antar 17 Ponpes di Jawa Timur, yang dipusatkan di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan.
Untuk Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM telah berjalan lebih dari lima tahun, sejak berdiri pada 2017. “Kami optimis pada akhir 2024 bisa mencapai target penyaluran,” kata Ari dirilis humas LPDB-KUMKM usai acara melalui WAGroup Media LPDB-KUMKM, Kamis (14/11/2024).
Adapun, total dana bergulir pembiayaan syariah yang disalurkan sejak 2019 hingga kini mencapai Rp4 triliun lebih, tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Sulawesi. “Yang belum penyaluran adalah wilayah Maluku dan Papua,” imbuh Ari.
Sektor Riil
Dalam sambutan pembukaan acara, Wamenkop Ferry memastikan akan terus mendorong LPDB-KUMKM memberikan pembiayaan ke sektor riil selain simpan pinjam. “Yang awalnya koperasi hanya menyediakan bahan baku, sekarang harus ikut didorong masuk ke sektor industry,” katanya.
Wamenkop Ferry juga menegaskan agar LPDB-KUMKM memberikan dukungan pembiayaan tidak hanya ke sektor konvensional, tetapi juga ke pola syariah. Ferry berharap LPDB-KUMKM menjadi cikal bakal bank koperasi.
Niatnya mudah-mudahan LPDB menjadi lembaga pembiayaan yang sama besarnya dengan lembaga keuangan seperti bank-bank yang ada saat ini. Wamenkop Ferry mengungkapkan, Kemenkop sudah mengajukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) serta anggaran untuk dinaikkan menjadi kementerian tingkat dua.
“Jika anggaran dan kewenangan kami naik, LPDB-KUMKM juga semakin besar kontribusinya terhadap pertumbuhan koperasi, terutama pembiayaan syariah yang diharapkan terus memberikan manfaat,” ujar Ferry Juliantono lagi.
Secara terpisah, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyatakan apresiasinya dan menekankan komitmen pemerintah dalam mendukung berbagai program pemerintah, khususnya dalam pengembangan koperasi.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan dorongan dari pemerintah. LPDB-KUMKM akan terus berinovasi dan memperluas akses pembiayaan syariah serta konvensional untuk koperasi di seluruh Indonesia,” kata Supomo.
Supomo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara LPDB-KUMKM, koperasi, dan pemerintah untuk mencapai target-target strategis. “Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat, kita dapat menciptakan ekosistem koperasi yang lebih berdaya saing dan memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh anggota koperasi,” imbuh Supomo.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat pembiayaan di sektor riil, termasuk sektor pertanian, peternakan, dan Kopontren, yang telah menunjukkan potensi besar dalam memberdayakan ekonomi Masyarakat,” demikian Supomo menambahkan.
Supomo berharap dukungan pemerintah terus berlanjut, guna meningkatkan daya saing koperasi di Indonesia. “Dengan dukungan ini, LPDB-KUMKM akan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan koperasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan,” pungkas Supomo. (smr)