Lomba Karya Musik Anak Komunitas Kemenparekraf Mulai Jaring 15 Finalis Terbaik

Setelah melalui tahapan seleksi dan penilaian awal, kali ini penjurian memasuki tahap kedua untuk menentukan 15 karya terbaik Lomba Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU) yang digelar Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf. Foto: humas Kemenparekraf2

Penjurian Lomba Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU) yang digelar Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus berlangsung.

semarak.co-Setelah melalui tahapan seleksi dan penilaian awal, kali ini penjurian memasuki tahap kedua untuk menentukan 15 karya terbaik. Penilaian dilakukan dewan juri Viky Sianipar (musisi), Mia Ismi (Musisi), Astrid Lea (Musisi).

Bacaan Lainnya

Lalu Budi Dalton (Akademisi Musik), Mohammad Amin (Etnomusikolog/Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf); serta Helmy Yahya (juri tamu).

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu mengapresiasi antusiasme komunitas musik di berbagai daerah di tanah air yang telah ikut serta. Tercatat total ada 419 komunitas yang mendaftar.

Setelah dilakukan seleksi administratif, terdapat 260 karya yang berhak untuk diseleksi oleh juri internal hingga akhirnya terpilih 50 karya. Dan hari ini, 50 karya tersebut dinilai oleh dewan juri untuk ditentukan 15 karya terbaik.

Sebanyak 15 karya terbaik tersebut nantinya akan dipilih kembali menjadi 5 finalis yang berhak untuk tampil di panggung spektakuler guna memperebutkan hadiah utama.

Kegiatan ini sejatinya, lanjut Agustini, salah satu upaya Kemenparekraf dalam pengembangan komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengajak komunitas sebagai salah satu unsur pentahelix dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus berkreasi, berinovasi, dan beradaptasi di tengah pandemi COVID-19.

“Kali ini programnya adalah semangat berkarya melalui seni musik. Dan terbukti karya-karya yang masuk sangat luar biasa,” kata Agustini Rahayu saat membuka acara penjurian di Yello Hotel Harmoni, Jakarta, Selasa (6/4/2021) seperti dirilis humas melalaui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Kamis (8/4/2021).

Keragaman budaya, lanjut Agustini, salah satunya musik menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Setiap daerah memiliki kekhasan musik masing-masing, yang jelas merupakan kekuatan daya tarik bagi suatu destinasi.

“Karya dari para komunitas ini menjadi bukti otentik akan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Tentunya kami tidak akan berhenti untuk terus menggandeng komunitas dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Agustini.

Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf Mohammad Amin yang juga sebagai Ketua Dewan Juri Lomba Karya Musik Anak Komunitas. Ia menilai karya musik dari para komunitas menunjukkan besarnya potensi dari komunitas dalam memperkaya seni musik Tanah Air.

“Melihat karya-karya yang ada, saya bisa mengambil dari teori Benedict Anderson tentang Imagined Community. Bahwa teman-teman komunitas itu membayangkan Indonesia dengan memasukkan banyak unsur dalam satu lagu,” kata Amin.

Namun hal tersebut perlu diimbangi dengan komposisi yang baik karena di dalam musik terdapat ilmu komposisi dalam balutan tema tertentu. “Terkadang mereka agak berlebih dan tidak mampu menahan diri dan memasukkan unsur-unsur yang lain,” kata dia.

Padahal komposisi membuat lagu, nilai Amin, adalah persoalan bagaimana membuat sesuatu itu menjadi pas. Amin yang juga seorang Etnomusikolog mengatakan, ke depan diperlukan pendampingan bagi komunitas dalam membuat karya. “Potensi yang begitu besar ini harus kita ikuti dengan workshop bagi para komunitas,” kata Amin.

Sementara Helmy Yahya sebagai juri tamu juga antusias untuk bisa turut serta dalam lomba ini. Ia melihat antusiasme yang tinggi dari komunitas untuk menghasilkan karya-karya terbaik. “Saya bersama teman-teman juri akan bekerja keras dalam mengapresiasi karya-karya terbaik dari  Komunitas yang berpartisipasi,” kata Helmy. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *