Logo Halal Baru Terlihat seperti Gunungan Wayang, Terbaca seperti Halaka

Foto: dok WAGrou

Orang-orang di luar negeri sana bukan tidak ada yg jago menulis kaligrafi حلال agar terlihat lebih unik dan kreatif, atau bukan pula mereka tidak mempunyai suku dan budaya.

semarak.co-Tapi mereka paham bahwa logo bertuliskan حلال ini akan lebih informatif, mudah dikenali, mudah dibaca, lebih universal dan lebih mudah dipahami bagi konsumen muslim dimana pun mereka berada.

Bacaan Lainnya

Karena sejatinya tujuan mencantumkan logo حلال bertuliskan arab pada produk memang untuk mengingatkan dan melindungi konsumen muslim terhadap produk yg tidak halal.

Dengan demikian menjadikan konsumen muslim dapat lebih selektif dalam memilih atau membeli produk yang sesuai dengan syariat Islam. Dan hal ini sebagaimana perintah dalam islam yg tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 168:

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Dan pencantuman label halal ini penting tidak hanya untuk konsumen, tetapi jg untuk para produsen. Karena melalui label halal ini produsen dapat membangun kepercayaan dan ketenangan konsumen terhadap produk-produk mereka. Sehingga dua-duanya diuntungkan,

Lantas bagaimana jika logo bertuliskan حلال yg biasa secara umum tercantum dalam sebuah produk di luar negeri maupun dalam negeri, nmn kini logo tersebut di indonesia di rubah bentuk penulisannya?

Sebagaimana hal ini yg terjadi pada logo halal baru Indonesia yg diterbitkan oleh Kemenag. Dari logo ini seakan ingin menunjukkan bahwa Islamnya Indonesia ini berbeda dengan Islam yg ada di seluruh dunia, yaitu Islam ala nusantara,

Dimana dari logo ini tidak terlihat jelas, bahwa itu merupakan sebuah tulisan حلال , bahkan cenderung seperti berbentuk gunung wayang, sehingga identik hanya untuk lokal pulau jawa saja bukan untuk internasional, sedangkan konsumen produk indonesia dari berbagai suku dan negara, bukan di pulau jawa saja.

Lantas bagaimana penilaian dan pendapat kalian mengenai logo ini? Kalau saya pribadi lebih suka pada logo lama MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang bertuliskan ada hurup arab حلال, karena ini lebih universal dan mudah dipahami.

Di bagian lain dari opini di atas, ternyata logo baru MUI ini dinyinyiran banyak warganet dengan menyebut mirip Gunungan yang merupakan latar belakang dalam pewayangan, berwarna ungu dengan latar belakang putih. Menurut yang paham kaligrafi terbaca Halaka bukan Halal.

“Lalu apa arti halaka, menurut Prof Quraish Syihab, logo itu mengandung arti Kehancuran. Apa maksud Menteri Agama (Menag) memakai logo tersebut padahal di negara yang bukan mayoritas muslim tulisan halal tergambar dengan jelas?” demikian salah satu bunyi update atau komen warganet di salah satu media sosial gru whatsapp. (Habibie Quotes)

Apa yang Dimaksud Kata Halaka?

Mengutip republika.co.id/Jumat 05 Feb 2021 07:45 WIB/Alquran menggunakan kata halaka dan memperhadapkannya dengan kata yang seakar dengan hayat atau hidup. Pada mulanya, kata halaka digunakan untuk makna jatuh dan pecah.

Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ), Prof. M. Quraish Shihab dalam bukunya Kematian Adalah Nikmat menjelaskan sesuatu yang menjerumuskan atau menjatuhkan seperti jurang dinamakan mahalik.

Orang yang mati dinamakan dengan akar kata ini karena mereka terjatuh tanpa dapat bergerak, ia da telah pecah dan tidak berfungsi lagi. Kata ini bisa juga diterjemahkan dengan binasa. Anda bisa lihat penggalan surat al-Anfal ayat 42:

لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Liyahlika man halaka \’am bayyinatiw wa yaḥyā man ḥayya \’am bayyinah, wa innallāha lasamī\’un \’alīm. “…sehingga yang binasa, binasa dengan keterangan yang nyata dan yang hidup, hidup dengan keterangan yang nyata (pula).”

Kata halaka dalam ayat di atas digunakan dalam konteks pertempuran pertama dalam Islam, yakni Pertempuran Badar. Di sana Allah menegaskan bahwa pertempuran tersebut diatur tempat dan waktunya oleh Allah bukan oleh salah satu dari kedua pasukan yang bertempur.

Sementara itu, kata halaka yang diterjemahkan dengan binasa adalah kata yang dapat menampung aneka pendapat ulama tentang maksud ayat tersebut. Halaka bisa berarti mati atau kalah dalam perang serta runtuh sistem masyarakatnya. Semuanya dapat dikandung oleh makna dasar kata itu, yakni jatuh, pecah, dan terjerumus dalam jurang. (net/rep/smr)

 

sumber: WAGroup PAMEKASAN GERBANG SALAM (postSenin14/3/2022/nadamulia)/republika.co.id di WAGroup Sertifikat Seminar (postSenin14/3/2022/masturthoyib)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *