Pekerja dan buruh meminta Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri agar tidak memanfaatkan liga sepakbola pekerja/buruh dan perusahaan atau kompetisi Liga Pekerja Indonesia (LPI) untuk kepentingan politik.
Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi) Timboel Siregar mengatakan, kegiatan turnamen sepak bola tersebut kalau tujuannya untuk meningkatkan hubungan baik antara pekerja, antara pekerja dengan pengusaha serta antara pekerja dengan pemerintah, bagus dan harus diterima.
“Dengan dengan sering hadirnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam hampir setiap pertandingan, bisa ditebak kegiatan sepak bola itu untuk kepentingan politik PKB yakni menggolkan ambisi Muhaimin untuk menjadi Wakil Presiden RI,” kata Timboel, seperti dilansir beritasatu.com, Rabu (17/4).
Dikatakan, kegiatan sepak bola yang menggunakan dana APBN senilai Rp 3,5 miliar sungguh tidak elok kalau untuk kepentingan politik. “Namun, ketika ditunggani untuk kepentingan politik, itu namanya licik. Tidak bagus,” kata dia.
Anggota Serikat Pekerja Migas di Garut Indra Kurniawan pun menegaskan, penyelanggarakan sepak bola yang bernama LPI yang dilaksanakan Kemnaker itu tidak bermanfaat untuk pekerja dan buruh. “Itu sepertinya kegiatan politiknya Muhaimin. Manfaatkannya tidak ada untuk pekerja dan buruh,” kata dia.
Kalau Menaker dan jajarannya ingin membantu pekerja, datanglah ke perusahaan-perusahaan secara mendadak karena banyak perusahaan yang memperlakukan buruh dan karyawan secara tidak manusiawi. “Perusahaan selalu klaim rugi sehingga pekerja digaji rendah. Padahal kenyataan perusahaan untung,” kata dia.
Timboel menambahkan, kalau kegiatan LPI tidak ditunggani kepentingan politik, seharusnya mengundang juga semua mantan Menteri Ketenagakerjaan yang masih hidup seperti Theo L Sambuaga, Bomer Pasaribu, A.M. Hendropriyono, dan lain-lain. “Ya kita lihat Muhaimin terus yang hadir. Ya ini kepentingan politik,” kecamnya.
Sebagaimana diberitakan Kemnaker menyelanggarakan liga sepak bola pekerja di beberapa daerah dengan mengalokasikan dana APBN sekitar Rp 3,5 miliar. Dalam pelaksanaannya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar hadir pada peresmian itu, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, 17 Desember 2017 dan beberapa tempat lainnya. Hingga kini, liga sepak bola yang memperebutkan Piala Presiden ini masih tetap berlangsung.
Hanif Dhakiri mengatakan, sebanyak 544 klub bola yang berasal dari kalangan SP/SB dan perusahaan memperebutkan Piala Presiden Joko Widodo. Piala bergilir ini akan diperebutkan dalam kompetisi Liga Pekerja Indonesia (LPI) yang merupakan rangkaian kegiatan May Day 2018.
“Ini merupakan momen penting bangkitnya kembali sepak bola pekerja/buruh yang telah lama vakum. Momen ini tentu saja dapat memberikan harapan bagi atlet sepak bola untuk tetap berkarir dan berkarya dalam industri sepak bola,” kata Hanif Dhakiri, saat membuka LPI Zona Provinsi Bangka Belitung, awal Februari 2018. (bsc/lin)