Koordinator Forum Rakyat Lieus Sungkharisma emuji langkah-langkah yang ditempuh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penanganan sebaran virus Corona yang menyebabkan penyakit covid-19.
semarak.co -Tak hanya terhadap Anies, Lieus juga mengapresiasi sikap tanggap Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Achmad yang berhasil mendapatkan buku panduan penanggulangan virus Corona langsung dari Republik Rakyat China (RRC).
Kabarnya buku panduan itu, kutip Lieus, akan langsung diserahkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk menjadi buku panduan bagi Pencegahan, Pemantauan, Diagnosa dan Manajemen terkait Virus Corona.
“Mereka berdua itu benar-benar leader. Calon-calon pemimpin Indonesia masa depan yang benar-benar peduli pada rakyat dan memiliki sensitifitas tinggi terhadap problem yang dihadapi masyarakat,” ujar Lieus di sela acara diskusi di Kopi Makar, kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (12/3/2020).
Lieus mengklai, pujiannya pada kedua tokoh muda itu bukan asal ngejeplak. “Fakta membuktikan, sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies adalah orang pertama di Indonesia yang berani terang-terangan menyatakan Jakarta dalam keadaan siaga penyebaran virus Corona, lalu menyiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasinya.
Sikap tanggap kedua tokoh itulah, kata Lieus, yang membuat Anies dan Dasco berbeda dengan pejabat lainnya. “Terbukti keduanya tidak hanya memikirkan keselamatan diri sendiri. Keduanya benar-benar pemimpin yang peduli,” jelas Lieus.
Buku pemberian Dasco yang berisi detail tentang pencegahan, pemantauan, diagnosa dan manajemen pengelolaan penyakit corona itu, harap Lieus, benar-benar bisa dimanfaatkan oleh pemerintah RI.
Seperti diketahui, di tengah kegalauan pemerintah terhadap berbagai isu terkait penyebaran virus corona yang mematikan itu, Anies Baswedan sejak awal menyebut sebaran virus corona tipe 2 yang menyebabkan penyakit covid-19 di Jakarta semakin meluas.
Bahkan ia langsung melakukan pemetaan dan meminta agar pemerintah pusat memberikan wewenang kepada Pemprov DKI Jakarta untuk turut memeriksa orang dengan suspect virus corona.
“Pasien positif covid-19 di Indonesia saat ini paling banyak berada di Jakarta. Sebarannya cukup luas. Dengan tegas Anies bahkan menyebut, bila BPJS tidak mau menanggulangi biaya pemeriksaan para suspect virus corona tersebut, Pemprov DKI siap mengatasi pembiayaannya,” kutip dia.
Dikabarkan, hingga Jumat sore (13/3/2020), ada 69 kasus positif covid-19 di Indonesia. Dua di antaranya merupakan balita. Anies bahkan memprediksi, sebanyak 6.000 orang akan terinfeksi virus corona (Covid-19) dalam waktu dua pekan ke depan jika pemerintah tidak melakukan langkah lebih serius mencegah penyebaran virus tersebut.
Sikap Anies yang cepat tanggap dan berani mengambil langkah-langkah antisipasi itulah, menurut Lieus, yang harus diapresiasi. “Anies tidak Cuma ngomong. Dia langsung mengerahkan sumberdaya yang dimiliki Pemprov DKI untuk mengantisipasi penyebaran Virus yang menghebohkan dunia itu,” tegasnya.
Lieus sependapat dengan aktivis kemanusiaan Zeng Wei Jian yang meminta negara hadir untuk memberikan kepastian dan ketenangan agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi virus corona.
“Sebagai aktivis kemanusiaan pernyataan Zeng itu sangat benar. Untuk mengatasi masalah virus corona ini agar tidak membuat panik rakyat, pemerintah memang harus melibatkan semua elemen bangsa dan membuka ruang komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan negara-negara yang berhasil menangani kasus virus corona ini,” ujar Lieus.
Sementara itu, Zeng Wei Jian meminta negara hadir untuk memberikan kepastian dan ketenangan agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi virus corona.
Zeng juga menyarankan agar dalam mengatasi masalah virus corona ini, pemerintah harus melibatkan semua elemen bangsa, serta membuka komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk negara-negara yang berhasil menangani ledakan kasus atau outbreak corona.
“Negara harus hadir memberi kepastian dan ketenangan. Buka komunikasi dengan pihak-pihak yg dianggap cukup berhasil menangani outbreak dan para ahli kesehatan. Kumpulkan semua dokter, konglomerat, TNI-Polri dan semua potensi bangsa untuk menghadapi skenario terburuk,” kata Zeng di tempat yang sama.
Selain itu, Zeng menyebut penyampaian informasi soal masalah virus corona ini harus satu pintu agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, utuh, dan tidak simpang siur. “Pusat harus tegas. Satu sumber informasi. Jangan biarkan politisi menjadi sumber narasi dan informasi,” pungkasnya.(net/lin)