Leadership Forum, BNI Syariah Dorong Kewirausahaan Generasi Muda

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo saat menjadi narasumber utama dalam Leadership Forum dengan tema Funding for Entrepreneur in Industry 4.0 di Aula Garuda Mukti Kampus C, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Kamis (28/3). Foto: humas BNI Syariah

Bank BNI Syariah mendukung berkembangnya entrepreneurship atau kewirausahaan terutama untuk generasi muda. Untuk itu, BNI Syariah menggelar Leadership Forum dengan tema Funding for Entrepreneur in Industry 4.0 di Aula Garuda Mukti Kampus C, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/3).

Ada dua acara utama, seminar mengenai kewirausahaan dengan narasumber utama Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dan public lecture terkait perbankan syariah 4.0 oleh CEO & Founder Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah.

Acara Leadership Forum ini diikuti 300 peserta ini diselenggarakan BNI Syariah bekerja sama dengan Magister Management FEB Universitas Airlangga Surabaya.  Acara seminar dimoderatori Kepala Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Gancar C Premananto.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan saat ini tren layanan digital harus direspon oleh perbankan dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi. Ada beberapa strategi yang dilakukan BNI Syariah terkait pengembangan digital.

“Pertama adalah dengan mengoptimalkan teknologi dan jaringan BNI incorporated agar bisa memberikan layanan yang terbaik. Kami terus berinovasi dalam rangka menyediakan solusi perbankan syariah berbasis digital,” kata Firman, Kamis (28/3).

Untuk menghadapi era digital, BNI Syariah terus melakukan adaptasi dan kolaborasi. Bank juga melakukan transformasi baik dari sisi SDM maupun infrastruktur baik perangkat lunak dan perangkat keras.

Tahun ini, BNI Syariah menekankan pengembangan digital untuk ekosistem halal. Digitalisasi halal ekosistem dilakukan dengan beberapa langkah strategis. Selain itu, BNI Syariah tergabung sebagai anggota AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia).

Sekaligus mensupport kebutuhan penggunaan fitur-fitur payment/transfer bank yang digunakan oleh para startup/fintech untuk mendukung pengembangan ekosistem halal syariah.

Seiring pengembangan digital, BNI Syariah juga berkontribusi optimal dalam pertumbuhan industri halal dan mendorong banyak pengusaha muncul dari bisnis halal ini. Menurut Firman, potensi industri halal di dunia bahkan di Indonesia cenderung besar.

Untuk halal food secara global tercatat mempunyai potensi US$ 170 miliar, halal fashion US$ 20 miliar, halal travel US$ 10 miliar, halal kosmetik US$ 10 miliar, halal education US$ 12 miliar dan Islamic finance US$ 82 miliar (Global Islamic Finance Report 2017).

Peningkatan bisnis halal ini didorong oleh peningkatan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Meskipun demikian, untuk mewujudkan hal ini, masih ada tantangan yang dihadapi.

“Salah satunya adalah tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah dibanding dengan konvensional,” ujarnya.

CEO & Founder Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah mengatakan ekonomi syariah jika digabungkan dengan industri 4.0 akan menjadi kekuatan cukup besar. “Karena teknologi finansial akan mendorong bisnis syariah menjadi lebih optimal,” kata Lutfi. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *