Lawan Rentenir, Koperasi dan LPDB-KUMKM Beri Solusi Pembiayaan Terjangkau bagi Masyarakat

Petani kopi ini menjadi anggota koperasi karena menghindari tawaran atau jadi sasaran target rentenir. Foto: humas LPDB-KUMKM

Aktivitas rentenir di tengah masyarakat menjadi hal yang meresahkan bagi para pelaku usaha, kehadirannya memberikan dampak negatif terhadap perkembangan usaha masyarakat. Dengan begitu, kehadiran koperasi diharapkan menjadi solusi untuk masyarakat dalam mengakses pinjaman atau pembiayaan dengan tarif layanan yang murah, dan mudah.

semarak.co-Koperasi BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) hadir dalam memberantas praktik rentenir melalui penyaluran dana bergulir kepada anggota koperasi.

Bacaan Lainnya

Hal ini merupakan sinergi yang baik antara LPDB-KUMKM, pengurus koperasi, dan anggota koperasi. Dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM telah dimanfaatkan secara efektif oleh BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera untuk memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi Masyarakat.

Khususnya para pelaku usaha mikro dan kecil di sektor kopi. Amiluddin, seorang anggota BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera yang bergelut di bidang kopi sejak 2014 mengungkapkan dampak positif keberadaan koperasi bagi usahanya.

“Awal saya bergelut di bidang kopi ini dari tahun 2014, sudah 10 tahunan, diberitahu oleh orang tua untuk ikut sebuah kelompok belajar tentang kopi, akhirnya saya masuk jadi anggota komunitas kopi Lombok,” papar Amiluddin dirilis humas LPDB-KUMKM melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat malam (27/12/2024).

“Adanya koperasi BMT Al Hidayah, dampaknya untuk permodalan juga bisa kami penuhi, terus untuk jualan juga bisa kita bawa ke koperasi juga, warga disini juga bisa kami beli barangnya untuk pengumpulan bahan,” demikian Amiluddin menambahkan.

Sementara M. Amin Qutubi, Pengurus Koperasi BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera menjelaskan bahwa koperasi ini didirikan pada tahun 2006 dengan semangat untuk membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir.

“Koperasi ini memang kami dirikan di tahun 2006, kita semangatnya dulu karena masyarakat sudah banyak yang terjerat rentenir jadi itu salah satu keberadaan BMT ini kami harap bisa memberi solusi masyarakat bisa terbebas dari rentenir,” imbuhnya.

Saat ini kami rutin melaksanakan pendidikan literasi keuangan pada anggota atau masyarakat yang belum menjadi anggota, ini salah satu program kita memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota,” ungkap Amin dirilis LPDB-KUMKM yang sama.

Amin juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan LPDB-KUMKM dalam memperluas jangkauan layanan koperasi. “Saat ini kami juga bekerjasama dengan LPDB-KUMKM meskipun beberapa kali belum berhasil, tetapi dengan itu perlu perbaikan dari sisi administrasi setelah itu juga ada pendampingan dari LPDB-KUMKM sehingga proposal kami bisa diterima,” tuturnya.

Dilanjutkan Ami, “Sebelum bermitra dengan LPDB-KUMKM kita memang susah menjangkau lebih luas lagi masyarakat yang membutuhkan permodalan, namun setelah ada LPDB-KUMKM kita bisa menjangkau lebih luas dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa menjadi anggota koperasi.”

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo mengapresiasi keberhasilan BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera dalam memberantas rentenir di wilayahnya. Ini adalah bukti nyata bahwa dana bergulir LPDB-KUMKM dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat, khususnya anggota koperasi.

Koperasi, lanjut Supomo, seperti BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera memiliki peran krusial dalam memberikan akses pembiayaan yang adil dan terjangkau bagi masyarakat. “Mereka hadir di tengah-tengah masyarakat, memahami kebutuhan lokal, dan memberikan solusi yang tepat sasaran,” ujarnya.

Selain itu, kata Supomo, program literasi keuangan yang rutin dilaksanakan BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera merupakan langkah yang sangat baik dalam memberikan pendampingan dan pendidikan bagi anggota koperasi dan masyarakat.

“Literasi keuangan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan, sehingga mereka dapat terhindar dari praktik-praktik keuangan yang merugikan, seperti rentenir,” tambah Supomo dirilis humas LPDB-KUMKM yang sama ini juga.

LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi di seluruh Indonesia melalui penyaluran dana bergulir yang tepat sasaran dan pendampingan yang berkelanjutan. “Kami percaya bahwa dengan memperkuat koperasi dan UMKM, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

“Kami berharap kisah sukses BMT Al-Hidayah Ummat Sejahtera ini dapat menjadi inspirasi bagi koperasi lainnya di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan dana bergulir LPDB-KUMKM secara optimal,” demikian Supomo menambahkan dipenutup rilis humas LPDB-KUMKM ini. (smr)

Pos terkait