Laporan Keuangan Telkom Kuartal I-2020, IndiHome dan Digital Business Seluler Jadi Mesin Pertumbuhan Perseroan

kantor layanan IndiHome yang memberi kontribusi terbesar pendapatan Telkom. foto: humas Telkom

Di tengah kondisi industri yang disruptive, penuh tantangan dan persaingan yang ketat, serta pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 melanda Indonesia, PT Telkom Indonesia (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi kuartal 1-2020 sebesar Rp34,19 triliun.

semarak.co– Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perusahaan telekomunikasi pelat merah ini tercatat Rp18,76 triliun dengan Laba Bersih sebesar Rp5,86 triliun.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan, pencapaian ini dikontribusi Digital Business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome sebagai mesin pertumbuhan perseroan yang mencatatkan pertumbuhan masing-masing 16,3% dan 19,7% dibanding periode sama tahun lalu.

“Kedua lini bisnis ini diharapkan dapat menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan ke depannya,” ujar Ririek dalam rilis Humas Telkomsel, Selasa (30/6/2020).

Pada segmen Mobile, lanjut Ririek, Telkom melalui entitas anak Telkomsel menunjukkan kinerja digital business yang semakin baik dengan pendapatan sebesar Rp15,83 triliun yang didorong oleh pendapatan Data dan Digital Services, dengan total kontribusi sebesar 70,6% dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dari kontribusi sebesar 61,4% di tahun lalu.

Hal ini tidak lepas dari besarnya basis pelanggan sebesar 162,6 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 105,1 juta pelanggan. Rerata konsumsi layanan data juga meningkat signifikan 42,4% menjadi 6.533 MB per pelanggan, sehingga lalu lintas data juga terus meningkat 41,7% menjadi 1.996.842 Terabyte.

Dengan pertumbuhan trafik data yang demikian pesatnya, selama tiga bulan pertama di tahun 2020, kata dia, Telkomsel telah membangun lebih dari 7.088 Base Transceiver Station (BTS) yang seluruhnya berbasis 4G.

“Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 219.323 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE mencapai lebih dari 169 ribu unit atau 77,1% dari total keseluruhan,” imbuh Ririek, mantan Dirut Telkomsel.

Ririek menambahkan, “Layanan fixed broadband IndiHome terus mempertahankan kinerja yang semakin kuat dengan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome pada kuartal pertama 2020 pun tumbuh 31,4% YoY menjadi 7,3 juta pelanggan.”

Sebagai upaya mempertahankan posisinya sebagai market leader, kutip dia, IndiHome telah mengeluarkan paket yang lebih terjangkau (affordable) untuk menyasar segmen pelanggan yang lebih luas lagi guna meningkatkan penetrasi fixed broadband di Indonesia.

Di samping itu, IndiHome juga terus berupaya untuk menambah layanan digital serta konten-konten yang menarik. Selanjutnya, segmen Wholesale & International Business menunjukkan kinerja yang baik, dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,36 triliun atau tumbuh 15,1% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk segmen Enterprise, hingga saat ini Perseroan tetap menjalankan kebijakan bisnis dengan berfokus pada pembenahan secara fundamental yang diikuti perbaikan lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi dengan capaian pendapatan Rp4,3 triliun.

“Kami memprioritaskan lini bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, disertai upaya-upaya untuk memperoleh pendapatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan margin profitabilitas dan menjaga pertumbuhan kinerja Perseroan yang sustainable ke depan,” imbuhnya.

Pada dasarnya Telkom memiliki portfolio bisnis yang beragam, lanjut dia, sehingga tidak terlalu bergantung pada salah satu segmen bisnis. Jika terjadi pelemahan di salah satu segmen, maka akan diimbangi dengan pertumbuhan di segmen lainnya.

Meski dalam kondisi persaingan yang ketat di industri telekomunikasi, Telkom terus membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed line guna menjamin pertumbuhan bisnis di masa depan. Hal  ini ditunjukkan dari nilai penyerapan belanja modal Perseroan di kuartal 1/2020 sebesar Rp3,7 triliun.

Selain membangun infrastruktur broadband (digital connectivity), TelkomGroup secara intensif terus mengembangkan digital platform dan digital service sebagai value added dari core competency perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang. Memasuki awal tahun 2020, dunia menghadapi pandemi yang mempengaruhi kondisi ekonomi makro dan berdampak pada bisnis secara umum.

“Kondisi pandemi saat ini telah mengubah gaya hidup masyarakat yang ditandai dengan peningkatan adopsi digital sebagai solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari, seperti untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah ataupun berbelanja kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.

Pada kondisi seperti ini, inovasi digital mengambil peran penting bagi masyarakat. Terdapat ruang untuk akselerasi digital, sehingga peran Telkom sebagai operator dan enabler menjadi semakin penting. Hal ini menjadikan peluang bagi Telkom untuk tetap berinvestasi guna meningkatkan performansi perusahaan,” demikian Ririek. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *